Menu


Akui Mulai Terima Keadaan, Ade Armando: Jika PDIP Tak Berubah, 2024 Bukan Tahun Ganjar Jadi Presiden

Akui Mulai Terima Keadaan, Ade Armando: Jika PDIP Tak Berubah, 2024 Bukan Tahun Ganjar Jadi Presiden

Kredit Foto: Tangkapan layar dari YouTube Cokro TV

Konten Jatim, Jakarta -

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mengaku mulai terima keadaan terkait nasib bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hal ini menyusul sikap yang ditunjukkan oleh PDI Perjuangan (PDIP). Ade sebelumnya menyoroti bagaimana sikap partai tersebut terlihat cukup arogan dengan mencap bakal calon presiden itu sebagai petugas partai hingga belum menganggap dukungan dari PSI.

Dengan sejumlah hal tersebut, dirinya menjadi khawatir masyarakat menjadi antipati untuk mendukung sosok dari Ganjar. Hal ini disuarakannya dalam media sosial.

Baca Juga: Cak Imin Sempat Ragu Namanya Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Puan: Saya Serius Loh, Mosok Ngawur

"Saya harus mulai menerima kenyataan bahwa: Kalau PDIP tidak berubah, 2024 belum menjadi tahun Ganjar menjadi presiden," tegasnya seperti dilansir pada Senin (24/7).

Unggahannya ini viral dalam media sosial, banyak netizen yang turut sependapat dengan Ade. Namun beberapa juga mengkritik sikap pesimistis politik ini.

"Setuju sekali. Menyebut Presiden petugas partai blunder sekali. PDIP sebaiknya munaslub dan pilih Jokowi sebagai ketum," tegas dari @MSjohirin.

"Setuju bang. PDIP gitu-gitu aja. Untung presidennya (Jokowi) tidak gitu-gitu aja. Ya mudah-mudahan Ganjar masih pilihan yang terbaik diantara yang jelek-jelek," ungkit dari @koenhan.

Baca Juga: PPP Tepis Isu Dorong Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, Achmad Baidowi: Silakan Saja Kalau Ada yang Mau Menggiring-giring

"Kalau Masi mau berkuasa, saran saya bergabunglah dengan pak Prabowo supaya jangan terjadi karma politik, gagal di menit terakhir," ungkap dari @hewanhobby.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.