Calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mendapat satu sosok cawapres baru yang bisa mendampinginya dalam Pemilihan Presiden 2024. Orang yang dimaksud adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Kemungkinan Susi menjadi cawapres dinilai cukup besar bersamaan dengan sejumlah cawapres lain. Terlebih, kiprah Susi Pudjiastuti saat masih menjabat sebagai menteri tergolong cukup baik di mata masyarakat dan berdampak terhadap Indonesia.
Berikut apa saja yang pernah dilakukan Susi ketika menjabat di kementerian, dikutip dari Kepustakaan Kongres Wanita Indonesia dan sumber lain pada Kamis (27/7/2023).
Baca Juga: Sosok Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan yang Bakal Jadi Cawapres Anies?
Kiprah Susi Pudjiastuti
1. Memberantas Penangkapan Ikan Ilegal
Salah satu capaian utama Susi sebagai menteri adalah keberaniannya dalam memberantas penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Ia tak ragu-ragu memerintahkan penenggelaman kapal pencuri ikan, terutama kapal milik asing yang terbukti mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Dalam kurun waktu tertentu, ratusan kapal pencuri ikan ditenggelamkan. Kebijakan tegas ini berdampak positif pada peningkatan stok ikan Indonesia, yang menunjukkan peningkatan sebesar 76% selama dua tahun penerapan kebijakan tersebut.
Meskipun mendapat kritik dan kontroversi dari beberapa pihak, termasuk dari sesama menteri, Susi Pudjiastuti tetap teguh pada keputusannya dengan alasan bahwa langkahnya telah sesuai dengan undang-undang dan berdampak positif pada produktivitas perikanan.
2. Melarang Penggunaan Alat-Alat Penangkap Ikan yang Merusak
Selain itu, Susi juga menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perlindungan sumber daya kelautan. Ia mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan, seperti trawls dan seine nets.
Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut dan ekosistem dasar laut yang seringkali rusak akibat penggunaan alat tangkap tersebut. Selain itu, ia juga melarang ekspor benih lobster dari wilayah Republik Indonesia, dengan alasan untuk mencegah eksploitasi besar-besaran dan menjaga keberlanjutan ekologi laut.
3. Berani Melepas Jabatan di Perusahaan Pribadi
Sebelum dilantik, Susi dengan bijaksana melepaskan semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan.
Tujuan Susi melepas jabatannya ini tidak lain untuk menghindari konflik kepentingan antara jabatannya sebagai menteri dan kepemimpinan bisnisnya. Keberanian Susi dipuji banyak kalangan, khususnya masyarakat yang menganggapnya berbeda dengan politisi lain.
Baca Juga: NasDem Sebut Kandidat Cawapres Anies Bebas Kasus Hukum dan Berpengalaman, Susi Pudjiastuti?
Cocok Dampingi Anies?
Beberapa waktu lalu, Anies dan Susi mengunggah postingan di akun Instagramnya yang memperlihatkan keduanya bertemu satu sama lain. Keduanya tampak akrab dan membincangkan beragam hal termasuk kondisi politik Indonesia. Pertemuan kedua tokoh ini dianggap membuka peluang baru untuk menemukan cawapres baru untuk Anies.
Sebelumnya, beberapa nama yang dikaitkan dengan Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan putri Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.
Baca Juga: Anies dan Susi Pudjiastuti Bertemu, NasDem: Harus Banyak Pertemuan Seperti Itu
Baik Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan bahwa mereka menyerahkan urusan cawapres kepada Anies langsung. Mereka berharap siapapun yang terpilih adalah orang yang bisa membantu Anies ketika menjadi presiden nanti.
Di satu sisi, nama Susi Pudjiastuti sudah banyak diketahui sebagai sosok kuat yang tidak khawatir akan tekanan. Banyak yang menganggap Susi bisa menjadi pasangan ideal Anies dan memberikan efek kejut dalam Pemilihan Presiden nanti.
Namun, di sisi lain, elektabilitas Susi terbilang rendah dan dianggap tidak mampu bersaing dengan cawapres lainnya. Ini disebabkan karena Susi sudah lama tidak berkecimpung di dunia politik dan aktivitasnya terbatas di bidang-bidang tertentu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO