Menu


Airlangga Diperiksa Kejagung hingga Isu Munaslub Golkar, Pengamat: Ini Angin Puting Beliung

Airlangga Diperiksa Kejagung hingga Isu Munaslub Golkar, Pengamat: Ini Angin Puting Beliung

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Konten Jatim, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus CPO.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, ini bukan merupakan angin biasa yang menimpa Partai Golkar. Dia merasa, ini merupakan bencana berupa angin puting beliung karena berasal dari lingkaran Istana.

"Karena sumbernya jelas dari lingkaran Istana, baik yang berhubungan persoalan hukumnya maupun persoalan rencana Munaslub, ini bukan angin biasa, ini angin puting beliung," kata Ray kepada Republika, Selasa (25/7).

Baca Juga: Diperiksa Kejagung Terkait Kasus CPO, Dewan Pakar Golkar Desak Airlangga Hartarto Mundur

Apalagi, Ray menuturkan, yang sudah bersiap untuk terjun mengambil tongkat kepemimpinan ke Partai Golkar bukan orang luar. Tapi, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

Direktur Lingkar Madani itu merasa, saat ini banyak yang penasaran apa alasan Presiden Jokowi yang membiarkan itu semua terjadi. Sebab, angin yang menimpa Golkar hari ini tidak bisa dipungkiri berasal dari Istana.

"Apakah pemeriksaan terhadap Airlangga memang direstui Pak Jokowi," ujar Ray, mempertanyakan.

Selain itu, dia mengaku, penasaran apa alasan Presiden Jokowi membiarkan tindak tanduk dari Luhut Binsar Pandjaitan maupun Bahlil Lahadalia. Mengingat, Ray mengingatkan, keduanya jelas merupakan anak buah Jokowi.

Ray turut mempertanyakan seperti apa kedekatan Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowi hari ini. Sebab, hari ini seperti sudah terlihat ada semacam jarak yang mulai memisahkan Airlangga dan Presiden Jokowi.

Padahal, lanjut Ray, Airlangga merupakan orang yang memasang badannya untuk setidaknya dua hal untuk Presiden Jokowi. Pertama soal isu perpanjangan masa jabatan yang Golkar saat itu setuju saja.

"Kedua, soal mendirikan koalisi yang disosialisasikan saat itu untuk menjadi jembatan bagi Ganjar Pranowo sebagai capres," kata Ray.

Apalagi, melihat kedekatan Airlangga-Jokowi beberapa waktu lalu, bahkan setelah Nasdem mulai berjarak. Merujuk 3-4 bulan lalu, Ray mengaku, heran alasan Jokowi seakan lepas tangan atas apa yang menimpa Golkar sekarang.

Baca Juga: PDIP Benarkan Puan Maharani Akan Bertemu dengan Airlangga Hartarto

"Itu teka teki yang menurut saya mungkin dalam beberapa waktu ke depan bisa kita lihat," ujar Ray.

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) turut memberikan tanggapan terkait diperiksanya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Hal ini diungkapkannya mengingat Airlangga dijadwalkan menjalani pemeriksaan tersebut pada Senin (24/7/2023).

"Ya, kita harus hormati. Proses hukum di manapun, KPK, kepolisian, kejaksaan, semua harus dihormati," kata Jokowi secara singkat kepada Republika seusai mengunjungi Pasar UMKM di Lapangan Rampal, Kota Malang, Senin (24/7/2023).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia dimintai keterangan sebagai saksi di kasus perizinan ekspor CPO atau minyak goreng.

Baca Juga: Sudirman Said Akui Adanya Pertemuan Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto Sebelum Berangkat Haji

Airlangga mengenakan baju batik, tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Senin, sekitar pukul 08.24 WIB. Saat tiba di Gedung Bundar, Ketua Umum Partai Golkar itu langsung masuk ke dalam gedung, tanpa memberikan keterangan kepada wartawan.

Sebelumnya, Kepala Pusat Perangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan kedua kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis.

Baca Juga: Dituding Tak Lagi Bersih, Ridwan Hisjam Minta Airlangga Mundur dari Jabatan Ketum Golkar

Ia berharap Airlangga dapat hadir memenuhi panggilan pemeriksaan pada Senin (24/7/2023) dalam penanganan perkara dugaan tidak pidana korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya. Hal ini termasuk masalah minyak goreng.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.