Menu


Sesalkan Pertemuan dengan Prabowo, Eks Sekjen PRD: Keluarga Korban Penculikan Pertanyakan Motif Budiman Sudjatmiko

Sesalkan Pertemuan dengan Prabowo, Eks Sekjen PRD: Keluarga Korban Penculikan Pertanyakan Motif Budiman Sudjatmiko

Kredit Foto: Instagram/Partai Gerindra

Konten Jatim, Jakarta -

Puluhan aktivis 98 yang tergabung dalam Forum Rakyat Demokratik (FRD) menyoroti manuver politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, belum lama ini.

Mereka mengingatkan Budiman Sudjatmiko untuk mengenang kembali tragedi masa lalu.

"Budiman merasakan sendiri dinginnya sel penjara, ketika panas kami merasa kegerahan, kami setiap malam dikerubutin nyamuk," kata Sekjen Partai Rakyat Demokratik (PRD) periode 1996-2002 Petrus H. Hariyanto saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Kecewa Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Mantan Aktivis PRD: Dia Jadi Bagian Gerakan yang Ingin Lupakan Sejarah

Petrus merupakan Sekjen di saat Budiman dipercaya sebagai Ketua PRD. Mereka bersama sejumlah aktivis mendirikan PRD pada 22 Juli 1996.

"27 tahun lalu, Budiman Sujatmiko sebagai Ketua Umum dan saya sebagai sekjen, kami mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik, saat kekuasaan Soeharto berdiri kokoh. Mendirikan partai politik saat itu adalah tindak pidana dan mempunyai konsekuensi ganjaran hukuman," ungkapnya.

Petrus juga menyesalkan pertemuan Budiman dengan Prabowo Subianto. Prabowo bagi aktivis 98 dianggap sebagai tokoh yang masih menyisakan luka di masa lalu.

"Budiman justru mendatangi Prabowo. Budiman adalah simbol dari aktivis perlawanan masa Orde Baru yang menjatuhkan kediktatoran Suharto," katanya menegaskan.

Bahkan kata dia, Budiman di beberapa media menyatakan ingin mewakafkan diri untuk persatuan kaum nasionalis. Prabowo menurut Budiman, adalah tokoh yang mampu menyatukan kaum nasionalis.

"Kami ingin mengatakan kepada Budiman dalam forum ini, kami juga mewakafkan diri, tetap berjuang untuk mengungkap kasus penculikan, yang harus bertanggung jawab adalah Prabowo," katanya menegaskan.

Bahkan Budiman juga mengatakan untuk tidak perlu lagi membebani Prabowo dengan masa lalu, karena masa lalu adalah masa lalu.

"Keluarga korban penculikan mengatakan kenapa Budiman menyatakan bahwa kita tidak perlu lagi mempersoalkan kasus penculikan, tidak mempersoalkan lagi pelanggaran yang dilakukan Prabowo," ungkapnya.

Baca Juga: Soal Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko, Pengamat Pertanyakan Soliditas PDIP Dukung Ganjar

Menurut dia, fakta sejarah Prabowo terlibat dalam kasus penculikan, bahkan Prabowo telah dipecat dari ABRI.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.