Menu


Airlangga, Erick Thohir, dan Cak Imin, Mana yang Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo? Ini Kata Pengamat

Airlangga, Erick Thohir, dan Cak Imin, Mana yang Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo? Ini Kata Pengamat

Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Konten Jatim, Jakarta -

Ketiga bakal calon presiden (bacapres), yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan hingga kini masih belum mengumumkan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan jadi pendamping di Pilpres 2024.

Baik Ganjar Pranowo, Anies Baswedan maupun Prabowo terkesan saling mengintip dan menunggu satu sama lain soal posisi cawapres masing-masing. 

Kemarin, Senin (24/7/2023) Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke PT. Pindad bersama Prabowo dan Erick Thohir. 

Baca Juga: Prabowo dan Erick Thohir Kian Mesra, PKB Tak Mau Cak Imin Gagal Jadi Cawapres

Ada yang menilai, jika kebersamaan presiden dengan kedua menterinya itu merupakan sinyal dukungan Jokowi yang akan mengarah pada pasangan Prabowo-Erick Thohir. 

Namun itu merupakan hal yang belum pasti. Dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi . 

Sebelumnya, ada nama Cak Imin dan Airlangga Hartarto yang digadang-gadang akan menjadi pasangan Prabowo untuk Pilpres 2024 nanti. 

Dalam YouTube Rocky Gerung Official (25/7/2023), saat ditanya oleh Hersubeno Arief soal siapa di antara Airlangga, Cak Imin dan Erick Thohir yang berpeluang lebih besar untuk mendampingi Prabowo, Rocky Gerung menjawab ketiga sosok tersebut sebetulnya memiliki persoalan masing-masing untuk mengisi posisi cawapres. 

Pertama soal Airlangga, hasil munas Golkar nama Airlangga muncul sebagai calon presiden. Namun melihat kondisi saat ini, peluang Airlangga untuk mencalonkan diri atau dicalonkan sangat kecil. 

Menurut Rocky Gerung, Partai Golkar seperti tidak menghormati hasil munas partainya sendiri. 

"Semula Airlangga akan dicalonkan sebagai calon presiden, sekarang justru malah akan dikudeta" kata Rocky Gerung.

Belum lagi kondisi Airlangga yang sekarang sedang diincar oleh kejaksaan soal dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau "Crude Palm Oil" (CPO) dan turunannya. 

Kemudian Cak Imin, sosok Cak Imin cenderung menunggu dan dinilai bukan sosok petarung dalam politik. Untuk mengisi posisi cawapres, Cak Imin tidak di-back up oleh kondisi finansial atau kapital yang kuat. 

Selain itu, meskipun Cak Imin adalah kader PKB sekaligus kader NU, namun tampaknya Cak Imin tidak begitu menguasi panggung dan suara NU. 

Sedangkan Erick Thohir, secara finansial memang kuat tapi Erick Thohir secara sosial khususnya di lingkungan NU, ia dinilai hanya melakukan pendekatan secara kultural untuk modal jangka pendek saja, yaitu pemilihan. 

Sedangkan menurut Rocky Gerung, demokrasi merupakan investasi nilai bukan uang. 

Baca Juga: Semobil Bareng, PAN Sebut Kode Keras Jokowi Restui Prabowo-Erick di Pilpres 2024

Lalu mengapa suara dari kalangan Nahdliyin atau NU sangat diperhitungkan? Karena melihat kasus sebelumnya, suara NU bisa menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2019.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.