Pegiat media sosial, Jhon Sitorus menyoroti kisruh soal penetapan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Hal ini menyusul perseteruan dalam internal dari Koalisi Perubahan.
Menurutnya hal ini terjadi karena ada perbedaan visi, khususnya antara Partai Demokrat dan Partai NasDem. Ia mengatakan kedua partai itu memiliki kepentingan hingga jalan kemenangan masing-masing di Pilpres 2024.
"NasDem dan Demokrat belum satu visi, ada kepentingan yang dibawa masing-masing partai," jelasnya seperti dilansir pada Selasa (25/7).
Baca Juga: AHY Termasuk dalam 5 Bakal Cawapres Ganjar, Demokrat: Godaan dari Mbak Puan Buat Mikir Juga
NasDem khususnya ingin ada kepastian dari Anies. Mereka menurut penggiat media sosial ini ingin jagoannya mengamankan suara dari Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu mereka menyarankan sosok seperti Yenny Wahid hingga Khofifah Indar Parawansa.
Namun Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul dan terus mendorong untuk dijadikan sebagai cawapres Anies. Inilah yang menjadi penyebab konflik dalam Koalisi Perubahan.
"Bagi Nasdem, AHY bukan sosok yang tepat untuk menggaet suara NU," tuturnya.
Sebelumnya, Waketum NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali menyinggung soal manuver dari Partai Demokrat. Mereka menyinggung daripada membahas soal cawapres dari Anies, pihaknya ingin melihat keseriusan kampanye dari AHY.
Baca Juga: Ungkit Kekalahan AHY di Pilkada DKI 2017, Pegiat Medsos: Lucunya Sekarang Ngebet Jadi Cawapres Anies
"Kapan dong Partai Demokrat sosialisasi dengan Mas Anies ke lapangan," kata Mad Ali kepada wartawan, Senin (24/7/2023).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan