Menu


Didorong Sejumlah Kader Jadi Ketua Umum Golkar, Luhut Pandjaitan: Kita Lihat Nantilah

Didorong Sejumlah Kader Jadi Ketua Umum Golkar, Luhut Pandjaitan: Kita Lihat Nantilah

Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, merespons penilaian yang menyebut dirinya pantas menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.

"Kita lihat sajalah. Saya itu enggak terlalu ngurusin itu kok," kata Luhut, mengutip fajar.co.id, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga: AHY Disebut Kampungan oleh Luhut, Ketua Bappilu Demokrat: Tapi Nggak Menjual Negara dengan Murah

Luhut juga enggan berkomentar banyak saat ditanyai peluangnya memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

"Kita lihat nantilah," kata Luhut yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi RI.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Luhut dan Waketum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan Airlangga Hartarto memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

Penilaian itu disampaikan lantaran tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meminta Airlangga Hartarto mundur dari posisi ketum partai.

"Pak Airlangga tidak apa-apa di kementerian, memimpin sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi Partai Golkar diserahkan kepada yang lebih mampu untuk menjaga dan mempertahankan, paling tidak meningkatkan suara dari 14 persen naik," kata Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI, Lawrence T.P. Siburian dalam konferensi pers.

Selain itu, politikus senior Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan tidak diperhitungkannya nama Airlangga dalam perebutan bakal capres dan cawapres 2024, bisa menjadi "bom waktu" untuk parpolnya.

"Karena itu, boleh jadi, dalam beberapa waktu ke depan, kegagalan Airlangga dalam mewujudkan rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar tersebut akan menjadi 'bom waktu' yang meledak setiap saat," ujar Yorrys.

Menurut dia, atas dasar itulah publik menanti gerakan-gerakan "penyelamatan" baru seperti fenomena yang terjadi sebelumnya.

Yorrys menilai upaya-upaya yang dilakukan Airlangga dalam rangka mengampanyekan diri sebagai capres atau cawapres, sejauh ini tidak berdampak efektif bagi elektabilitas Golkar jika dilihat dalam kalkulasi politik. Sebaliknya, konsolidasi internal di tengah kesiapan partai mengikuti kontestasi justru semakin terhambat.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.