Pegiat media sosial, Denny Siregar menilai, di antara ketiga bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan menjadi yang paling rapuh.
Sebab dibandingkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Anies bukan merupakan kader partai mana pun. Ia hanya tokoh di luar partai politik (parpol) yang diusung oleh Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
"Dari tiga nama calon presiden antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, cuma Anies lah calon presiden yang paling rapuh saat ini," kata Denny Siregar dilihat dari kanal YouTube Cokro TV, dikutip Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Ungkit Kekalahan AHY di Pilkada DKI 2017, Pegiat Medsos: Lucunya Sekarang Ngebet Jadi Cawapres Anies
"Anies memang bukan calon presiden dari kader mana pun, apalagi sebagai kader partai. Dia hanyalah calon presiden yang diusung oleh NasDem dan didukung oleh dua partai lain supaya batas syarat minimal partai untuk mengangkat seorang calon presiden itu terlampaui," sambungnya.
Lebih lanjut, pendukung Ganjar Pranowo ini berujar, Anies sama sekali tak mampu memengaruhi ketiga parpol pengusungnya, selain dengan ikatan janji bahwa ia akan membagi kekuasaan apabila nantinya menang di Pilpres 2024.
"Anies sama sekali nggak mampu mengontrol NasDem, Demokrat, dan PKS, kecuali dengan ikatan janji bahwa Anies Baswedan akan membagi kekuasaan ketika mereka menang nanti," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Umum Parta NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Anies Baswedan yang menambah kriteria nol dalam hal mempertimbangkan cawapres.
Padahal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebelumnya sudah menyepakati lima kriteria.
"Ya makanya, tiap hari berubah-ubah terus kriterianya kan? Jadi bangun, ada yang kepikir kriteria baru. Pada akhirnya ya kita nggak bisa salahin juga Demokrat mencocok-cocokkan, apa yang disampaikan Mas Anies bahwa yang memenuhi syarat adalah Mas AHY, iya kan?" kata Ali kepada wartawan, Jumat (21/7/2023), dikutip dari Suara.com, jaringan Konten Jatim.
Menurut Ali, penyampaikan kriteria baru, yakni kriteria nol hanya berujung cocoklogi terhadap figur tertentu.
Sebab itu, ia menyarankan kepada Anies, ketimbang terus-terusan menambah daftar syarat, lebih baik agar mantan Mendikbud itu segera mengumumkan sosok yang ditunjuknya sebagai pendamping atau cawapres pada Pilpres mendatang.
"Daripada dia mencocok-cocokkan orang yang dia mau kan susah nanti kita. Minim hukum, ya orang akan balik, lah emang kamu sedang bermasalah hukum orangnya? Iya kan?" ujar Ali.
Pernyataan Ali tersebut, sekaligus menegaskan bahwa ketiga partai, yaitu NasDem, PKS, dan Partai Demokrat sudah berkomitmen menyerahkan wewenang penentuan cawapres kepada Anies.
Namun bukan berarti, Anies justru menambah-nambah kriteria yang menjadi syarat seseorang dipilih sebagai cawapresnya.
"Padahal nggak perlu mencocokan, karena itu adalah kewenangan dia, mandat yang sudah diberikan kepada dia. Pada intinya, Anies tidak perlu membuat kriteria karena yang membuat kriteria itu harusnya parpol karena mandat itu kan diberikan kepada Anies untuk mencari wakil," kata Ali.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024