Menu


Ucapkan Selamat Harlah untuk PKB, Gus Yaqut Singgung soal Pengkhianatan yang Diterima Gus Dur

Ucapkan Selamat Harlah untuk PKB, Gus Yaqut Singgung soal Pengkhianatan yang Diterima Gus Dur

Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas

Konten Jatim, Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menyampaikan ucapan selamat hari lahir (harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ke-25. Dalam pernyataannya, Gus Yaqut menuliskan masa 25 tahun yang dilalui PKB dengan terang dan gelap.

Gus Yaqut mengungkapkan bahwa kali pertama terbentuknya PKB merupakan kebutuhan saluran aspirasi politik bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Ungkap Alasan Tak Undang Bakal Calon Presiden di Harlah ke-25, PKB: Capres Kami Gus Muhaimin, Bukan yang Lain!

"Digagas sebagai sebuah kebutuhan saluran aspirasi politik warga NU, demi Bangsa, Negara dan Agama yang kemudian diserahkan kepada PBNU untuk disempurnakan pengorganisasiannya dan kemudian dideklarasikan," katanya, mengutip Suara.com, Senin (24/7/2023).

Selain itu, Gus Yaqut menyampaikan harapannya agar PKB kembali berjaya seperti ketika dipimpin Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kemudian menjadi Presiden Indonesia pada 2000.

"Sejarah sudah banyak dilukis. Terang dan gelap. Ketika Gus Dur dipilih menjadi Presiden, adalah puncak kejayaan Partai Kebak Berkah ini. Sejarah yang belum terulang sampai sekarang. Dan mungkin di pemilu tahun depan," kata Gus Yaqut.

Selain itu, Gus Yaqut mengungkapkan konflik yang terjadi di internal PKB hingga membuat Gus Dur disingkirkan menimbulkan trauma hingga saat ini.

"Anjlok dari dua pemilu sebelumnya karena konflik dan Gus Dur yang terkhianati. Trauma yang belum tersembuhkan sampai sekarang meski perolehan PKB di pemilu-pemilu berikutnya berhasil rebound," jelasnya.

Ia pun menegaskan, PKB perlu mendewasakan kader dan gaya berpolitiknya, yakni tidak lagi kekanak-kanakan dan asal bicara yang bisa merugikan partai.

"Syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi pemenang, setelah menjadikan kader sebagai tumpuan utama. Tanpa melalui jalur naturalisasi dan ijon jabatan," jelasnya.

Lebih dari itu, ia berharap, hubungan PKB dengan PBNU ke depan bisa semakin membaik. Menurutnya, sejauh apapun perbedaan, dua organisasi ini harus terus rukun satu sama lain.

"PKB pasti bisa. Hanya perlu lebih berintegritas, terus menambah wawasan dan terbuka memberi dan menerima pandangan. Eh, satu lagi, jaga hubungan baik dengan PBNU dan para kyai. Setajam apapun perbedaannya. Selamat Harlah PKB. Maju Tak Gentar Membela yang Benar," tukasnya. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.