Menu


Tuding Koalisi Anies Dijegal, Rudi S Kamri Sebut Kelakuan AHY Sangat Tidak Etis

Tuding Koalisi Anies Dijegal, Rudi S Kamri Sebut Kelakuan AHY Sangat Tidak Etis

Kredit Foto: YouTube/Kanal Anak Bangsa

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding, pengajuan peninjauan kembali (PK) oleh Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai upaya untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

Pasalnya, menurut AHY, dengan upaya itu, Moeldoko terus mengganggu soliditas Partai Demokrat yang menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Tudingan dari AHY itu pun dijawab Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menilai pernyataan AHY itu kampungan.

Baca Juga: Jansen Sitindaon Balas Ucapan Luhut: Bukan Demokrat Atau AHY yang Kampungan, Tapi Anda dan Pemerintahan!

Menanggapi ini, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menilai ucapan AHY tersebut tidaklah etis.

Sebab menurut Rudi, AHY kerap menyebarkan tudingan-tudingan yang berdasarkan asumsi, dan tidak berdasarkan fakta yang ada.

"Bagi saya kelakuan AHY ini sangat tidak etis, karena dia terus memproduksi tuduhan-tuduhan berdasarkan asumsi, berdasarkan apa yang dipikirkan sendiri, tidak berdasarkan fakta dan data," kata Rudi S Kamri dilihat dari YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip Minggu (23/7/2023).

Lebih lanjut Rudi berujar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menegaskan tidak pernah cawe-cawe urusan internal partai politik serta masalah hukum.

"Presiden Jokowi seperti yang dikatakan oleh Pak Luhut Binsar Panjaitan tidak pernah cawe-cawe untuk masalah urusan internal partai, juga terkait dengan masalah hukum," ucap pegiat media sosial ini.

"Presiden Jokowi sangat menghormati koridor batasan eksekutif seperti apa, legislatif seperti apa, yudikatif seperti apa. Ini ternyata tidak pernah memuaskan seorang Agus Harimurti Yudhoyono," tambah Rudi S Kamri.

Baca Juga: Luhut Sebut AHY Kampungan, Kader Demokrat: Ini Hasil Revolusi Mental?

"Saya tidak tahu masukan dari mana, tapi yang jelas produksi pernyataan seperti ini, ini bukan kali pertama disampaikan oleh Partai Demokrat, termasuk juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan nada-nada yang berbeda tapi intinya sama, esensinya sama, menuduh seolah-olah Presiden Jokowi di balik upaya dari kubu Moeldoko untuk melakukan PK," terangnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO