Menu


Ganjar, Prabowo, dan Anies Gaungkan Narasi Perubahan vs Keberlanjutan, Pengamat: Jargon Jualan Politik

Ganjar, Prabowo, dan Anies Gaungkan Narasi Perubahan vs Keberlanjutan, Pengamat: Jargon Jualan Politik

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyoroti narasi perubahan dan keberlanjutan yang digaungkan para bakal calon presiden (capres).

Adi menilai, narasi-narasi tersebut belum jelas arahnya. Jika ditelisik lebih dalam, para capres dan partai politiknya hanya sekadar menjual jargon politik saja.

"Ya secara prinsip sebenarnya narasi perubahan ataupun keberlanjutan bagi saya ini tidak lebih dari sebuah jargon sebagai sebuah jualan politik karena kalau kita breakdown dan kita pereteli satu per satu yang mau dilanjutkan apa, yang mau diubah apa, itu belum jelas sampai sekarang," kata Adi, dikutip Liberte Suara, Sabtu (22/7/2023).

Baca Juga: Effendi Simbolon Hingga Budiman Puji Prabowo, Pengamat: PDIP di Ambang Ketidaksolidan Dukung Ganjar

Narasi perubahan, contohnya, seperti yang diusulkan oleh capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, tidak semua hal harus diubah. 

"Di level perubahan ya kan tidak semua hal harus diubah, apa yang dilakukan Jokowi, yang dilakukan oleh SBY, Megawati misalnya sebelumnya. Kalau itu memang melahirkan satu dignity, melahirkan satu berubahan yang cukup signifikan ya enggak perlu diubah," jelasnya.

Sementara narasi keberlanjutan yang dimainkan oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, kata Adi, perlu ada kritik lebih lanjut terhadap apa yang akan dilanjutkan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga artinya bukan tanpa koreksi.

"Pokoknya apa pun yang sudah dilakukan oleh Jokowi selama 10 tahun itu ingin semuanya dilanjutkan tanpa ada perubahan apa pun secara signifikan. Padahal tidak seperti itu juga," tuturnya.

"Saya kira pada level semangat dan substansi Ganjar Pranowo misalnya atau Prabowo Subianto pastinya akan mencoba untuk mengkoreksi soal apa pun yang di zamannya Jokowi ini biasanya tidak maksimal," sambungnya.

Pengamat politik ini mengusulkan kepada para capres dan koalisinya untuk membuat rincian tentang perubahan dan keberlanjutan yang dimaksud dengan tujuan memberi pemahaman kepada masyarakat.

Baca Juga: Gunakan Kemeja Garis Hitam Putih, Pengamat Sebut Ganjar Isyaratkan Lebih Dekat dengan Jokowi Ketimbang Prabowo

"Makanya saya selalu ngomong ke teman-teman tim sukses dan para jubir itu, bisa tidak narasi keberlanjutan dan narasi soal bagaimana perubahan itu bisa dibreakdown," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.