Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku heran dengan kriteria 0 calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan sebagai syarat tambahan yang harus dipenuhi untuk pendampingnya itu.
Ahmad Ali mengaku bingung kenapa harus menambah kriteria lagi.
Ali memaklumi bila kemudian adanya kriteria 0 membuat sejumlah pihak mencocok-cocokkan dengan figur tertentu.
Baca Juga: Cawapres Anies Harus Penuhi 'Kriteria 0', PKS Sebut Dua Sosok Ini Paling Memenuhi
"Ya makanya, tiap hari berubah-ubah terus kriterianya kan? Jadi bangun, ada yang kepikir kriteria baru. Pada akhirnya ya kita nggak bisa salahin juga Demokrat mencocok-cocokkan, apa yang disampaikan Mas Anies bahwa yang memenuhi syarat adalah Mas AHY, iya kan?" ujar Ali dikutip dari Suara.com, Jumat (21/7/2023).
Ali menyarankan kepada Anies daripada menambah kriteria, lebih baik segera mengumumkan sosok yang dipilih.
"Daripada dia mencocok-cocokkan orang yang dia mau kan susah nanti kita. Minim hukum, ya orang akan balik, lah emang kamu sedang bermasalah hukum orangnya? Iya kan?" kata Ali.
Sebelumnya, Koalisi Perubahan telah menetapkan lima kriteria kepada Anies Baswedan untuk menentukan cawapres pilihannya.
Meski begitu, ketiga partai koalisi, yakni NasDem, PKS, dan Demokrat berkomitmen menyerahkan penentuan cawapres kepada Anies.
"Padahal nggak perlu mencocokan, karena itu adalah kewenangan dia, mandat yang sudah diberikan kepada dia. Pada intinya, Anies tidak perlu membuat kriteria karena yang membuat kriteria itu harusnya parpol karena mandat itu kan diberikan kepada Anies untuk mencari wakil," kata Ali.
Baca Juga: Kepada Tiga Ketum Koalisi Perubahan, Anies Sampaikan Ingin Sosok Cawapres Kriteria Nol
Juru Bicara Anies, sekaligus Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said menegaskan kriteria Nol bukan tambahan. Namun, untuk menguatkan pesan dari lima kriteria yang sebelumnya telah ditentukan.
Sudirman Said juga menyebut, kriteria Nol menentukan pemilihan bakal cawapres Anies.
"Ya itu benar. Sudah lama Pak Anies berpandangan demikian. Karena kita ingin memulai ikhtiar perbaikan, maka akan bagus kalau kepemimpinan nasional merupakan dwitunggal yang bebas dari risiko-risiko hukum," katanya.
Pihaknya masih memiliki keyakinan bahwa pemegang otoritas tidak menggunakan hukum sebagai instrumen politik.
"Kami percaya (dan berdoa) semoga pemegang otoritas tidak menggunakan hukum sebagai instrumen politik. Dalam keadaan apa pun, negara kita akan berwibawa bila yang tampil di panggung kepemimpinan nasional adalah pribadi-pribadi yang bersih, kredibel, tidak koruptif, kompeten, dan punya visi besar tentang negara ini," ungkapnya.
"Karena itulah, Pak Anies memperkuat kriteria calon pendampingnya dengan cara demikian," kata Sudirman.
PKS mendukung kebijakan Anies Baswedan yang menambah kriteria Nol kepada cawapres yang akan dipilih.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO