Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Culla menyebut bahwa pertemuan elite Partai Demokrat dengan elite PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra sebagai penegas bahwa semua masih cair.
Partai Demokrat dinilai masih menjajaki kemungkinan untuk mengusung calon dengan persyaratan yang terpenuhi 20 persen perolehan kursi.
Baca Juga: Tidak Dilibatkan PDIP dalam Tim Pemenangan Ganjar, PSI Mengaku Fokus Persiapan Pileg 2024
Sehingga semua bakal calon presiden (bacapres) sekarang, kecuali usungan PDIP masih bisa terjadi pergeseran afiliasi politik.
Terutama Anies Baswedan yang formatnya belum terbentuk secara pasti ke depan karena bisa saja ada di antara koalisi yang keluar. Apalagi belum ada kesepakatan yang dibangun terkait posisi calon wakil presiden (cawapres).
"Jadi bisa jadi masih ada perubahan karena dalam politik tidak ada yang pasti," kata Adi, mengutip fajar.co.id, Jumat (21/7/2023).
Apalagi jika ada tawaran yang lebih menjanjikan antara pertemuan Demokrat dan Gerindra tersebut. Mereka berhasil membangun baragaining politik yang menciptakan kesepakatan.
Potensi itupun besar karena Gerindra dan Demokrat mencukupi syarat ambang batas 20 persen untuk mendaftar. "Jadi kondisi politik masih pragmatis," ujar Adi.
Dosen Fisip Unhas ini juga menilai bahwa pertemuan-pertemuan petinggi Demokrat dengan partai di luar koalisi itu merupakan gertakan bagi KPP dan Anies Baswedan. Gertakan bahwa jika bukan AHY ditunjuk cawapres, maka Demokrat bisa saja membangun koalisi lain.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024