Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad alias Yusuf Dumdum memandang berbeda soal pertemuan yang terjadi antara politikus PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Yusuf, pertemuan Budiman dengan Prabowo itu tak serta-merta mengindikasikan adanya perpecahan di internal PDIP.
"Makanya kalau ada pengamat yang mengatakan bahwa pertemuan antara Budiman dan Prabowo itu mengindikasikan pecahnya barisan internal PDIP, menurut saya mungkin pengamat ini sedang mengalami ejakulasi dini," kata Yusuf Dumdum dilihat dari kanal YouTube 2045 TV, dikutip Jumat (21/7/2023).
Baca Juga: Budiman Puji Prabowo Meski Dulu Pernah Berhadapan, Yusuf Dumdum: Ada Apa di Balik Semua Ini?
"Apalagi dikatakan oleh pengamat itu, bahwa indikasi perpecahan ini di internal PDIP tersebut lantaran keputusan Bu Mega yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Lah ini kan statement yang ngawur sekali kalau menurut saya," sambungnya.
Loyalis Ganjar Pranowo ini menilai, hal serupa juga pernah terjadi saat Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PDIP pada 2014 silam.
"Padahal pertemuan antara Budiman dengan Prabowo ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan perpecahan di internal PDIP. Bahkan kalau kita melihat sejarahnya ya, PDIP memang begitu itu," ucapnya.
"Dulu waktu Pak Jokowi mau dicalonkan sebagai calon presiden di 2014 ya, juga hampir sama seperti yang dialami oleh Ganjar Pranowo saat ini. Banyak sekali kader partai yang tidak setuju, tapi kalau sudah diputuskan oleh ketua umum partai PDIP, ya mau tidak mau harus mengikuti arahan dan perintah partai," tambah dia.
Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kediaman di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. Usai melakukan pertemuan, Budiman menyebut kalau Prabowo dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman, seperti dikutip dari Suara.com, jaringan Konten Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Budiman menuturkan kalau maksud dirinya menemui Prabowo ialah untuk menyampaikan kalau Indonesia membutuhkan sosok yang dapat memancing persatuan. Terlebih saat ini masyarakat Indonesia dihadapkan dengan Pemilu 2024.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024," tuturnya.
Kemudian, Budiman memandang dirinya memiliki cara pandang serupa dengan mantan Danjen Kopassus itu terkait kepemimpinan politik untuk mendorong bangsa bangkit di tengah gejolak dunia.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024