Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad atau Yusuf Dumdum mempertanyakan aksi politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang melayangkan puji-pujian kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Padahal, keduanya dahulu pernah berhadapan. Budiman dikenal sebagai aktivis 98, sementara Prabowo dikenal sebagai tentara yang menghalau mahasiswa.
"Terus terang saja ya, banyak publik yang saat ini penasaran. Sebenarnya apa sih kok tahu-tahu Budiman ini melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto," kata Yusuf Dumdum dilihat dari kanal YouTube 2045 TV, dikutip Jumat (21/7/2023).
"Apalagi kalau saya perhatikan kayaknya pertemuan tersebut memang sudah disiapkan dengan begitu matang. Ada apa sebenarnya di balik semua ini?" sambung loyalis Ganjar Pranowo ini.
Lebih lanjut, Yusuf Dumdum menyoroti pertemuan Budiman dan Prabowo yang menurutnya sudah direncanakan sebegitu matangnya. Sebab, kedatangan kader PDIP itu disambut oleh banyak elite Partai Gerindra.
"Kan ini yang menjadi pertanyaan publik saat ini. Sekarang coba perhatikan saja, banyak sekali elite-elite kader Partai Gerindra yang ikut menyambut kedatangan Budiman Sudjatmiko. Jadi bisa dibilang ya, pertemuan ini sepertinya memang sudah di-setting sedemikian rupa," ucapnya.
Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kediaman di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. Usai melakukan pertemuan, Budiman menyebut kalau Prabowo dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman, seperti dikutip dari Suara.com, jaringan Konten Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Budiman menuturkan kalau maksud dirinya menemui Prabowo ialah untuk menyampaikan kalau Indonesia membutuhkan sosok yang dapat memancing persatuan. Terlebih saat ini masyarakat Indonesia dihadapkan dengan Pemilu 2024.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024," tuturnya.
Kemudian, Budiman memandang dirinya memiliki cara pandang serupa dengan mantan Danjen Kopassus itu terkait kepemimpinan politik untuk mendorong bangsa bangkit di tengah gejolak dunia.
Baca Juga: Manuver Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Loyalis Ganjar: Begitulah Namanya Politik
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global."
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan