Menu


Budiman Sudjatmiko Memberikan Pujian terhadap Prabowo, Pegiat Medsos: Banyak yang Jengah

Budiman Sudjatmiko Memberikan Pujian terhadap Prabowo, Pegiat Medsos: Banyak yang Jengah

Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Konten Jatim, Jakarta -

Pertemuan politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan. Apalagi, usai pertemuan tersebut, Budiman memuji-muji Prabowo. 

Belum lama ini, politisi PDIP lainnya juga kedapatan memuji Prabowo yaitu Effendi Simbolon pada suatu acara. Padahal diketahui, PDIP sudah mengusung satu nama sebagai bakal calon presiden (bacapres) yaitu Ganjar Pranowo. 

Baca Juga: Prabowo dan Budiman Sudjatmiko Bertemu, Denny Siregar: Sekarang Pakai Strategi Merangkul, Membelah dan Menghancurkan

Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut bahwa Budiman merupakan simbol perlawanan terhadap Orde Baru (Orba). Selain itu banyak sahabat Budiman yang tewas karena penculikan. 

Sedangkan Prabowo merupakan bagian dari Orba. Ketika Budiman memuji-muji Prabowo, tentunya membuat pihak-pihak yang juga melakukan perlawanan terhadap Orba jadi jengah.

"Dalam logika pendukung Jokowi, Budiman paling terakhir meninggalkan kapal kalau perahu tenggelam karena diserbu Prabowo. Budiman simbol perlawanan Orba, terhadap Prabowo, karena bagian Orba yang mati-matian dilawan Budiman dan bahkan banyak teman-teman Budiman tewas diculik," kata Denny Siregar, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube 2045 TV, Kamis (20/7/2023). 

"Ketika Budiman memuji Prabowo, banyak yang jengah dan bertanya apakah Budiman sudah seberubah itu?" tambahnya. 

Baca Juga: Pegiat Medsos Nilai Alasan Budiman Sudjatmiko Dekati Prabowo karena Ada Masalah dengan Ganjar 

Sebelumnya Denny menyebut bahwa lawan politik saat ini berusaha masuk ke rumah musuhnya. Jika berhasil, maka ia akan merangkul simbol musuhnya dan melakuka propaganda. Jika demikian, keadaan ini sudah berbahaya. 

"Strategi merangkul, maka dirangkullah simbol musuhnya dan melakukan klaim, bahkan propaganda agar orang percaya dirinya sama dengan simbol musuhnya. Ketika sudah masuk ke sini, situasi sudah berbahaya," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO