Menu


Apa Pengertian Iman Menurut Para Ulama? Berikut Penjelasannya

Apa Pengertian Iman Menurut Para Ulama? Berikut Penjelasannya

Kredit Foto: Freepik/Sketchpedia

Konten Jatim, Depok -

Iman adalah sesuatu yang sulit dideskripsikan dalam Agama Islam. Secara sederhana, iman bisa saja dideskripsikan sebagai bentuk kepercayaan seseorang terhadap Allah SWT dan Agama Islam. Namun, jika didalami pengertian iman jauh dari hanya sekadar kepercayaan.

Seseorang bisa mengucapkan kalau dirinya percaya terhadap suatu hal, namun hatinya berkata lain. Dari masa ke masa, para ulama dari berbagai zaman berusaha mendeskripsikan pengertian iman dalam Agama Islam.

Baca Juga: Sebut Anak sebagai Perhiasan Dunia, dr Zaidul Akbar: Keinginan Punya Keturunan Jangan Sampai Mengganggu Keimanan

Pengertian Iman

Melansir situs Muslim.or.id pada Kamis (20/7/2023), pengertian iman dalam Agama Islam sebenarnya cukup beragam dan dapat dilihat dari segi bahasa dan istilah. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, iman adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. 

Iman ini meliputi keyakinan, ucapan, dan amal. Beberapa ulama berpendapat bahwa iman juga termasuk amal, sehingga iman dapat bertambah atau berkurang seiring dengan amal kebaikan atau keburukan yang dilakukan seseorang.

Imam Malik, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan lainnya berpendapat bahwa iman meliputi pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan. 

Baca Juga: Cak Nun: Salat Sering Bolong Tidak Menandakan Kadar Keimanan Seseorang Lemah

Sementara itu, beberapa ulama aliran Imam Hanafi mengatakan bahwa iman hanya melibatkan pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan hati. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa pengakuan dengan lisan hanya merupakan rukun tambahan, bukan rukun asli dari iman.

Sebagai kontras, sekte Al Karamiyah berpendapat bahwa iman cukup dengan pengakuan lisan saja, pendapat ini dianggap keliru karena mengabaikan unsur amal dalam iman. 

Berbeda dengan penjelasan di atas, sekte Jahm bin Shafwan dan Abul Hasan Ash Shalihi bahkan menyatakan bahwa iman hanya terbatas pada pengetahuan dalam hati, tanpa perlu amal, pandangan yang ditentang banyak pihak karena bertentangan dengan prinsip iman yang dianggap benar.

Tampilkan Semua Halaman