Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. Pertemuan keduanya terjadi setelah Jokowi melakukan reshuffle kabinet.
Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh kali ini begitu menjadi sorotan mengingat diketahui hubungan keduanya tidak sehangat dahulu. Tepatnya setelah NasDem memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Pengamat politik Adi Prayitno menanggapi pertemuan tersebut. Menurutnya cukup mengharukan pertemuan kedua politikus tersebut di tengah tensi serius dan menjelang Pemilu 2024.
"Dari segi Surya Paloh ini luar biasa karena berapa bulan ini jelas NasDem dianggap anak tiri, tidak dianggap bagian dari koalisi, bahkan tidak diajak pertemuan-pertemuan ketum partai pendukung Jokowi," kata Adi, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (19/7/2023).
Selain itu selama ini Jokowi cukup dikritik dan diserang oleh pihak pendukung Anies. Bahkan pada Apel Perubahan, pidato Surya Paloh menyinggung bahwa revolusi mental, jargon Jokowi sejak kampanye Pilpres 2014, tidak maksimal.
Namun meski demikian, Jokowi tetap bersedia bertemu Surya Paloh. Hal tersebut tak terlepas dari fakta keduanya berkawan lama, tepatnya sejak NasDem jadi bagian koalisi pendukung Jokowi.
"Jokowi kan sering diserang, dikritik, bahkan ulang tahun Surya Paloh, Apel Perubahan, dikatakan revolusi mental sayangnya tidak maksimal. Ini yang buat saya haru, sahabat lama, kawan lama, bisa bertemu kembali terlepas apa yang dibicarakan," tambah Adi.
Sementara itu setelah pertemuan tersebut, Surya Paloh juga membocorkan bahwa pertemuan Jokowi dan Anies mungkin saja terjadi.
"Saya enggak menawarkan (pertemuan dengan Anies), tapi probability (kemungkinan) itu bisa saja," kata Surya Paloh.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024