Menu


Sosok Budi Arie Setiadi, Loyalis Jokowi yang Jadi Menkominfo Baru

Sosok Budi Arie Setiadi, Loyalis Jokowi yang Jadi Menkominfo Baru

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Depok -

Pada Senin (17/7/2023) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melakukan reshuffle kementerian. Dirinya melantik 8 pejabat kementerian baru, spesifiknya lima wakil menteri, dua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan satu menteri.

Satu menteri ini adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru yang menggantikan politisi Johnny G. Plate, kader Partai NasDem yang sebelumnya terjerat kasus korupsi base transceiver station (BTS) Kemenkominfo.

Sosok Menkominfo baru ini adalah Budi Arie Setiadi, orang yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu loyalis Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ketum Projo Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo, Denny Siregar: Pak Jokowi Ternyata Tak Sombong dan Pelit

Sosok Budi Arie Setiadi

Dikutip dari Antara dan sumber lain pada Selasa (18/7/2023), Budi Arie Setiadi lahir pada tanggal 20 April 1969 di Jakarta. Sebelum menjadi Menkominfo, dirinya merupakan seorang politikus dan mantan wartawan di Indonesia. 

Budi adalah anak dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti. Menghabiskan masa sekolah di Ibu Kota, Budi melanjutkan pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Dirinya juga pernah mengenyam pendidikan pasca sarjana di Jurusan Manajemen Pembangunan Sosial UI.

Selama masa kuliahnya, Budi aktif terlibat dalam berbagai organisasi mahasiswa, seperti pers mahasiswa, komunitas olahraga, dan organisasi politik mahasiswa. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI dan anggota presidium senat mahasiswa UI.

Baca Juga: Menkominfo Pengganti Johnny G Plate Bukan dari NasDem, Jokowi Ungkap Alasan Tunjuk Budi Arie

Lulus dari kuliah, Budi melanjutkan karirnya di bidang jurnalistik di kantor Media Indonesia pada tahun 1994 dan bersama beberapa rekannya mendirikan mingguan bisnis Kontan pada tahun 1996. Sebagai jurnalis, ia kerap menulis kritik pedas terhadap para pebisnis dan inisiatif pemerintah. 

Tahun 2001, beliau beralih ke perusahaan Mandiri Telekomunikasi Utama, di mana beliau menjabat sebagai presiden direktur hingga tahun 2009. Selain itu, Budi juga aktif di beberapa perusahaan non-media dan menjadi General Manager Tabloid Bangsa dari tahun 2008 hingga 2009.

Selain di jurnalisme, Budi juga aktif terlibat di bidang politik. Saat ini, Budi merupakan salah satu kader PDI Perjuangan (PDIP). Budi pernah menjabat sebagai Kepala Balitbang PDIP DKI Jakarta dan Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. 

Namun, Budi lebih dikenal ketika ia mendirikan PROJO, sebuah kelompok relawan darat terbesar yang mendukung Jokowi pada saat proses pemilihan presiden (Pilpres). Budi memainkan peran penting dalam mengumpulkan dukungan akar rumput untuk pencalonan Jokowi sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014. 

Baca Juga: Tunjuk Budi Arie Jadi Menkominfo Gantikan Johnny G Plate, Pengamat Sebut Jokowi Tengah Balas Apel Siaga Perubahan NasDem

PDIP awalnya memiliki wacana untuk mencalonkan Megawati, tetapi berkat dukungan dari Projo dan aspirasi masyarakat, Jokowi akhirnya menjadi calon presiden yang diusung partai tersebut. Projo kemudian terus berkembang dan mendukung Jokowi kembali sebagai calon presiden dalam Pemilu 2019.

Di era kepemimpinan Jokowi, Budi diangkat menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) pertama dalam kabinet tersebut, sebelum akhirnya diangkat menjadi Menkominfo.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Budi Arie Jadi Menkominfo Gantikan Johnny G Plate, Ini Tanggapan NasDem

Jadi Menkominfo

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Jokowi menyebut alasan utama memilih Budi menjadi Menkominfo menggantikan Johnny G. Plate adalah karena ingin mempercepat pembangunan infrastruktur komunikasi di sisa akhir masa jabatan sebagai Menkominfo.

Khususnya, proyek BTS yang sempat terbengkalai karena kasus korupsi. Jokowi berharap bahwa Budi mampu menyelesaikan proyek tersebut dengan jangka waktu yang sempit, yakni sekitar satu setengah tahun sebelum Jokowi harus turun jabatan.

Terakhir, Jokowi juga mau Menkominfo Budi dan para stafnya mengikuti perkembangan global, khususnya kedaulatan data.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024