Nama Hoegeng Iman Santoso mungkin beberapa kali didengar oleh banyak masyarakat sebagai salah satu tokoh kepolisian yang cukup berpengaruh di Tanah Air. Semasa hidupnya, Hoegeng dikenal sebagai sosok polisi jujur.
Kejujuran Hoegeng dalam bertugas bahkan sampai dibuat guyonan oleh mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Gus Dur berani menyebut kalau hanya ada 3 polisi jujur di negara ini. Mereka adalah polisi tidur, patung polisi dan Hoegeng. Dan sisanya merupakan polisi korup yang tidak jujur.
Ini mencerminkan bahwa Hoegeng adalah pria yang punya integritas dan wibawa dalam bertugas. Berikut kisah kejujuran Hoegeng selama menjadi polisi, dikutip dari situs Kementerian Keuangan dan sumber lainnya pada Jumat (14/7/2023).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Kematian Hoegeng Iman Santoso, Polisi Paling Jujur
Hoegeng Polisi Jujur
1. Melarang Istri Membuka Usaha Bunga
Ketika dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Hoegeng meminta agar usaha toko bunga yang dijalankan oleh istrinya ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya benturan kepentingan antara pihak yang berurusan dengan imigrasi dengan melakukan pemesanan bunga pada toko milik sang istri.
2. Selalu mengingatkan polisi agar tidak tergoda oleh suap
Hoegeng telah membuktikan bahwa dirinya tidak dapat dipengaruhi oleh suap. Sejak menjadi perwira polisi di Sumatera Utara, reputasinya terkenal karena keberanian dan kejujurannya. Ia tidak pernah menerima suap sepeser pun.
Barang-barang hadiah yang diberikan oleh penjudi dilemparkannya keluar rumah. Salah satu kutipan terkenal dari Hoegeng adalah, "Lebih penting menjadi orang baik daripada menjadi orang penting."
3. Menolak Rayuan Pengusaha
Sebagai Kapolri, Hoegeng juga pernah mengalami godaan suap. Dia pernah dihampiri oleh seorang pengusaha yang terlibat dalam kasus penyelundupan. Pengusaha tersebut berusaha meminta agar kasus yang menimpa dirinya tidak dilanjutkan ke pengadilan. Namun, Jenderal Hoegeng dengan tegas menolak tawaran tersebut.
Ia tidak memperdulikan siapa pun yang menjadi pendukung pengusaha penyelundup itu, karena bagi Hoegeng, semua pelaku kejahatan pasti akan ditindak tegas. Pengusaha tersebut juga mencoba untuk merayu Hoegeng dengan mengirimkan berbagai hadiah mewah kepadanya, namun semua hadiah tersebut langsung dikembalikan oleh Hoegeng.
4. Mengatur Lalu Lintas di Persimpangan Jalan
Tidak hanya terkenal karena kejujuran dan perlawanannya terhadap korupsi, Jenderal Hoegeng juga sangat memperhatikan masyarakat dan bawahannya.
Meskipun sudah menjabat sebagai Kapolri dengan pangkat Jenderal berbintang empat, Hoegeng tetap turun tangan dalam mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Ia berpendapat bahwa seorang polisi adalah pelayan masyarakat, dari pangkat terendah hingga tertinggi, tugas mereka adalah melindungi dan melayani masyarakat.
Baca Juga: Polisi Cari Tahu soal Kabar Pertemuan Aktivis dan Komunitas LGBT Se-ASEAN di Jakarta Juli Ini
5. Memusnahkan Semua Dukungan Kejahatan
Ketika ditugaskan di Sumatera Utara pada tahun 1955, Hoegeng dihadapkan pada tugas berat untuk memberantas penyelundupan dan perjudian di wilayah tersebut. Namun, bahkan sebelum tiba di Pelabuhan Belawan, seorang utusan dari seorang bandar judi sudah mencoba mendekatinya.
Utusan tersebut memberikan selamat datang kepada Hoegeng serta menawarkan mobil dan rumah sebagai hadiah dari para pengusaha. Namun, dengan sopan Hoegeng menolak tawaran tersebut. Ia memilih untuk tinggal di Hotel De Boer sambil menunggu rumah dinasnya tersedia.
Baca Juga: Survei Terbaru Tunjukkan TNI Lebih Dipercaya Publik Dibandingkan Polisi dan Presiden
Ketika rumah dinasnya akhirnya tersedia, ia menemukan bahwa rumah tersebut sudah dipenuhi dengan barang-barang mewah seperti kulkas, piano, tape dan sofa mahal. Barang-barang tersebut ternyata juga merupakan hadiah dari para bandar judi.
Hoegeng segera mengambil tindakan dengan memerintahkan polisi dan kuli angkut untuk mengeluarkan barang-barang tersebut dari rumahnya dan menaruhnya di depan rumah. Bagi Hoegeng, itu jauh lebih baik daripada melanggar sumpah jabatannya sebagai seorang polisi Republik Indonesia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024