Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga melihat tidak ada masalah jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membawa syarat yakni menyodorkan nama ketua umum partainya yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Menurutnya, hal itu juga dilakukan oleh partai-partai yang sudah menjalin kerja sama politik dengan PDIP yakni seperti PPP dan Perindo.
Baca Juga: PDIP Ajak PKB untuk Dukung Ganjar, Ternyata Ada Andil Jokowi
"Apa yang masalah dalam hal ini? Sekarang begini coba kalau kita lihat secara jernih, ya, Perindo menyampaikan Tuan Guru Bajang, PPP menyampaikan mas Sandiaga Uno, PAN menyampaikan mas Erick Thohir, nah, kemudian PKB menyampaikan Gus Imin terus apa yang salah dalam hal ini?," kata Eriko, mengutip Suara.com, Jumat (14/7/2023).
Eriko menyampaikan, berdasarkan pengalaman juga pada akhirnya figur cawapres nanti akan diputuskan secara bersama-sama.
"Karena dalam hal itu ini sepengalaman saya menjadi saksi melihat sendiri pada waktu 2019 itu dibicarakan Ibu Mega dengan seluruh ketua umum ketua umum partai politik secara terbuka, dan kembali dibicarakan dengan calon presiden lalu diputuskan bersama sama satu setengah jam sebelum batas akhir," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, jika PKB menawarkan nama Cak Imin sebagai cawapres dalam komunikasinya bersama dengan PDIP untuk Pilpres 2024.
"Jadi sebenarnya hal ini hal yang wajar saja. Bahwa setiap partai menginginkan ada apa katakan kadernya menjadi calon dalam hal ini," pungkasnya.
Cawapres Cak Imin
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq mengatakan bahwa siapa pun calon presiden nanti yang maju di Pilpres 2024 membutuhkan sosok calon wakil presidennya seperti Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Ia menilai, Cak Imin merupakan figur yang memegang basis Nahdlatul Ulama atau NU terlebih di wilayah Jawa Timur.
"Yang pasti yang saya lihat kami lihat bahwa Prabowo misalnya Ganjar sekalipun itu membutuhkan wakil presidennya punya basis NU lalu dari Jatim dan real dan itu hanya Muhaimin yang punya," kata Maman.
Saat ditanya soal apakah pihaknya akan menyodorkan nama Cak Imin untuk menjadi pendamping Ganjar ketika Cak Imin bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Maman menegaskan, soal keputusan Muktamar PKB di Bali.
"Kalau kita tidak menawarkan ya kita ingin mengatakan bahwa hasil Muktamar di Bali yang kita usung untuk pilpres baik dia jadi capres atau cawapres itu hanya Pak Muhaimin sehingga pembicaraan dengan partai manapun kita tetap teguh di LPP di bidang Pilpres ini loh Pak Muhaimin seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut, Maman melihat kekinian belum ada pasangan calon yang berani dideklarasikan terlebih dahulu. Menurutnya, semua masih menunggu hingga September 2023.
"Tidak ada yang bisa memastikan deklarasi mana yang duluan. Itu belum ada. Yang pasti siapa yang duluan itu akan memunculkan pasangan lain," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO