Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menyebut mustahil apabila putri Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal ini menyusul adanya isu bahwa Yenny Wahid bakal berduet dengan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu di kontestasi 2024 mendatang.
"Seorang Yenny Wahid, putri dari seorang tokoh keberagaman di Indonesia, bergabung dengan sosok yang seperti Anies Baswedan? Bagi saya tidak mungkin," kata Rudi S Kamri, dilihat dari kanal YouTube Mind TV Indonesia, dikutip Kamis (13/7/2023).
Rudi S Kamri lantas menyinggung kembali soal ayah dari Yenny Wahid, yakni Gus Dur yang merupakan bapak pluralisme di Indonesia.
Sementara itu, di sisi lain, pegiat media sosial ini menyebut sosok Anies Baswedan sebagai tokoh yang kerap dikaitkan dengan politik identitas sejak Pilkada DKI 2017.
"Kalau seorang Yenny Wahid, putri dari seorang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur masuk dalam gerbong atau kelompok dari Anies Baswedan, apa yang terjadi dalam pikiran seorang Gus Dur?" ucapnya.
"Nah kalau seorang putri dari Gus Dur kemudian dipinang oleh Anies Baswedan, yang kita tahu persis stigma Anies Baswedan seperti apa. Pada saat Pilgub (DKI Jakarta) tahun 2017 bersama Sandiaga Uno, dia mengusung, menggaungkan politik identitas berbasis agama," ucapnya.
Menurut Rudi S Kamri, keluarga Yenny Wahid tak akan mungkin mau masuk ke kubu Anies Baswedan. Sebab, hal itu tak sesuai dengan garis perjuangan Gus Dur selama ini.
"Saya punya keyakinan keluarga dari almarhum Abdurrahman Wahid tentu tidak mudah membalikkan telapak tangan berubah menjadi orang-orang yang masuk dalam gerbong politik identitas berbasis agama," kata Rudi.
Baca Juga: Santer Diisukan Bakal Jadi Cawapres Anies, Yenny Wahid: Memang Sudah Pasti Bisa Nyalon?
"(Masuk ke kubu Anies) ini bukan garis perjuangan seorang Abdurrahman dan keluarganya, termasuk Yenny Wahid," terangnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, nama Yenny Wahid digadang-gadang akan mendampingi bacapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Atas isu tersebut, Yenny Wahid langsung memberikan respons sekaligus jawaban untuk memecahkan rasa penasaran publik soal kebenarannya.
Yenny Wahid mengaku belum bisa mengonfirmasi akan ke mana arah dukungannya berlabuh sebab proses politik pemilu 2024 masih sangat jauh.
Baca Juga: NasDem Sebut Tak Ada Pengumuman Cawapres Anies pada 16 Juli, Gegara Ditolak Yenny Wahid?
"Kalau soal pasangan dengan siapa nggak tau, proses politiknya masih jauh," ungkap Yenny Wahid dikutip melalui video yang diunggah oleh akun Twitter @narkosun.
Menurutnya, bahkan nama bacapres Anies Baswedan pun belum tentu mendapat kepastian bakal lanjut atau lolos dalam pencalonan Pilpres 2024 mendatang.
"Memangnya Mas (Anies) Baswedan sudah pasti bisa nyalon? Belum tentu juga," katanya.
Yenny kemudian menetralkan ucapannya terserbut dengan membandingkan Anies dengan bacapres lain Prabowo Subianto.
"Memangnya Pak Prabowo udah pasti bisa nyalon? Belum tentu juga, ini semua masih jauh Belanda-nya masih jauh santai dulu ngopi-ngopi wae (aja)," katanya.
Ia juga menambahkan, jika ditanya mengenai corak politik, dirinya akan berpegang teguh pada nilai-nilai yang selama ini dianut keluarga besarnya.
"Nah, tapi jawaban bahwa corak politik saya akan seperti apaaya punya pertanggungjawaban yang harus saya pegang terhadap nilai-nilai yang selama ini sudah dianut oleh keluarga saya, yah itu yang akan jadi penerang jalan," kata dia.
Sementara itu, dirinya enggan memberikan komentar soal pandangannya mengenai Anies Baswedan saat ini. "Ya kalau soal Anies Baswedan punya reputasi tertentu, biar Anies Baswedan yang jawab," lanjutnya.
Namun sekali lagi, Yenny menegaskan bahwa dalam berpolitik ia akan berpegang teguh pada nilai-nilai yang keluarganya percaya.
Baca Juga: Yenny Wahid Tolak Halus Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Dosa Politiknya Susah Dibasuh
"Kalau saya pasti akan stay through to my relience (tetap pada kepercayaan saya), dan semua tindakan-tindakan politik saya akan didasarkan kepada nilai karena hanya itu yang saya punya," tegasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO