Beberapa waktu lalu disebutkan bahwa desain Jakarta International Stadium (JIS) dari perusahaan konsultan desain arsitektur ternama dari Inggris, Buro Happold.
Namun baru-baru ini Buro Happold mengungkap bahwa PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta pihaknya membuat panduan desain (design guidelines) dan memberikan jasa konsultasi. Bisa dibilang, Buro Happold hanya memberikan saran dan masukan.
Buro Happold sendiri juga menyatakan bahwa JIS tidak sesuai dengan desain awal yang mereka sarankan. Menurut CEO Kanal Anak Bangsa TV Rudi S Kamri, berarti sudah jelas alasan mengapa JIS harus tetap direnovasi.
Rudi heran mengapa pendukung Anies Baswedan masih saja ngotot jika JIS tidak perlu direnovasi. Mereka masih saja bernarasi bahwa usaha perenovasian JIS bersifat politis.
"Nah, sudah jelas, kenapa terus diperbincangkan? Niat baik pemerintah, PSSI, untuk merombak, merenovasi, memperbaiki JIS seharusnya diterima dengan legawa," kata Rudi S Kamri, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, Selasa (11/7/2023).
Jika mengikuti desain awal yang dibuat Buro Happold, maka benar sesuai standar FIFA. Sementara pengerjaan JIS menggunakan arsitek dan kontraktor lokal.
Ada perubahan-perubahan yang akhirnya desain JIS terbukti tidak sesuai desain awal Buro Happpold.
"Saya bingung apa yang dipermasalahkan sebetulnya, apalagi para pendukung Anies Baswedan ngotot sekali seola-olah JIS ini tidak perlu direnovasi, sudah standar FIFA," jelas Rudi.
"Seolah-olah yang dikerjakan oleh PSSI melalui Kementerian PUPR atas perintah presiden adalah upaya politisasi menjatuhkan kredibitas Anies Baswedan. Nyambung enggak sih? Saya bingung polemik yang berkelanjutan terkait JIS," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO