Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli memberikan sindiran soal Jakarta International Stadium (JIS) warisan Anies Baswedan.
Guntur menyebut, tak perlu jauh-jauh untuk mencapai standar FIFA, pasalnya JIS menjadi arena konser musik saja sudah bermasalah.
"Nggak usah jauh-jauh ke standar pertandingan FIFA, soal JIS menjadi arena musik konser saja bermasalah," kata Guntur Romli dilihat dari kanal YouTube Cokro TV, dikutip Senin (10/7/2023).
Guntur Romli lantas menyinggung kembali saat JIS menjadi arena konser musik Dewa 19, beberapa waktu silam. Saat itu penonton banyak yang mengeluhkan soal akses, parkir, dan juga transportasi publik.
"Beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan dengan para penonton konser Dewa yang merasa trauma dan marah ketika mereka keluar sehabis nonton konser Dewa. Ternyata masalah di situ soal akses, parkir, transportasi publik sehingga mereka pun kecewa dan trauma terhadap JIS," ucapnya.
"Jadi nggak usah jauh-jauh lah ke pertandingan FIFA, untuk konser musik saja sangat bermasalah," tegasnya.
Diketahui, Tim Anies Baswedan menyebut JIS tak perlu untuk direnovasi. JIS sendiri merupakan salah satu proyek yang dibangun oleh Anies Baswedan saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"JIS tidak perlu renovasi, karena penambahan akses dan sarana transportasi publik sudah dilakukan dan sedang berjalan. Sesuai rencana dan masterplan pengembangan JIS," tulis keterangan dalam dokumen milik tim Anies Baswedan, dilansir dari Suara.com, jaringan Konten Jatim.
Pihak Anies mengatakan bahwa JIS dibangun oleh konsultan Buro Happold yang juga membangun Tottenham Hotspurs Stadium, sehingga dalam desainnya sudah pasti mengikuti standar dan FIFA Stadium Guideline yang juga digunakan di Tottenham Hotspurs Stadium di London, Inggris.
Oleh karena itu, kubu Anies menyimpulkan bahwa pihak yang menyebutkan JIS tidak sesuai standar artinya merendahkan Buro Happold yang kualitasnya sudah sangat tinggi.
"Mengatakan JIS tidak sesuai standard berarti merendahkan Buro Happold, sebagai desainer serta BUMN yang diisi oleh anak-anak bangsa yang susah payah membangun JIS hanya karena politik," tulis keterangan yang sama.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO