Menu


Kilas Balik Ketika Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan Ormas

Kilas Balik Ketika Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan Ormas

Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Konten Jatim, Depok -

Kader PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon membuat gaduh para petinggi partai usai dirinya mengaku mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang notabene merupakan capres dari partai rival mereka yakni Partai Gerindra.

Ucapan ini dipertanyakan lantaran PDIP sudah mempunyai capres tersendiri, yakni sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ini menyebabkan masalah untuk dirinya dan membuatnya harus menghadapi petinggi PDIP untuk melakukan klarifikasi.

Ini bukan kali pertama Anggota Komisi I DPR ini mengucapkan kalimat kontroversial. Effendi Simbolon pernah menyebut TNI layaknya gerombolan ormas, yang membuatnya terjerat masalah. Berikut kilas baliknya mengutip Suara.com pada Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Sosok Effendi Simbolon, Kader PDIP yang Dukung Prabowo Jadi Presiden

Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan Ormas

Effendi punya komentar tersendiri mengenai TNI dalam pertemuan Komisi I DPR RI dengan TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, pada hari Senin (12/9/2022). 

Dalam kesempatan tersebut, dia menggambarkan TNI sebagai 'kelompok' yang sulit diatur. Effendi membandingkan TNI dengan organisasi masyarakat, kelompok yang dimaksudnya berisikan orang-orang yang tidak taat peraturan dan kerap berbuat seenaknya.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap isu ketidakharmonisan antara mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Satuan TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurrachman. 

Baca Juga: 5 Fakta Effendi Simbolon Dukung Prabowo: Kok Malah 'Pindah Haluan'?

Selain itu, Effendi juga sempat mengeluarkan pendapat kontroversial lain dalam Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 pada hari Senin (5/9/2022).

Ia menyampaikan bahwa dalam suatu kesempatan, ketika Andika Perkasa hadir, Dudung tidak akan hadir, begitu juga sebaliknya. Dia juga mengungkapkan bahwa putra Dudung gagal masuk Akmil karena batasan usia dan tinggi badan.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman