Kata badut mengacu kepada sosok penghibur atau pelawak yang kerap memeriahkan acara tertentu. Mereka dikenal dengan tata rias yang mencolok dan seringkali melakukan hal-hal konyol yang mengundang gelak tawa demi menghibur penonton.
Uniknya, kata “badut” ini ternyata dipakai oleh sebuah candi yang terletak di Malang, Jawa Timur. Di kota berjuluk “Kota Apel” tersebut, ada candi bernama “Candi Badut” yang merupakan wisata sejarah dan acap kali menarik perhatian wisatawan.
Berikut informasi penting mengenai Candi Badut yang punya nama lucu ini, dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Jumat (7/7/2023).
Baca Juga: Pantai Jonggring Saloko Malang: Pesona Alam yang Memikat dan Aktivitas Menarik
Candi Badut
Candi Badut adalah candi bercorak Hindu yang terletak di desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi ini ditemukan pada tahun 1921 oleh Maureen Brecher, seorang kontrolir dari Kantor Pamong Praja di Malang. Saat ditemukan, Candi Badut dalam kondisi rusak, tertutup oleh tanah dan pepohonan.
Pada tahun 1923-1926, Dinas Purbakala di bawah pimpinan F.D.K Bosch dan B. de Haan melakukan kegiatan pemugaran dengan menggali sampai mencapai dasar bangunan. Hasil penggalian tersebut mengungkap bahwa candi ini telah runtuh sepenuhnya, kecuali beberapa bagian yang masih bisa dilihat susunannya.
Situs Candi Badut terdiri dari struktur candi induk, struktur candi perwara, fragmen arca, dan komponen bangunan lainnya yang disusun di depan struktur candi. Struktur candi induk merupakan tinggalan terbesar dengan nomor registrasi 264/MLG/1997.
Baca Juga: Wisata di Pantai Jonggring Saloko Malang, Ini Fasilitas dan Tipsnya
Candi ini terbuat dari batu andesit dan menghadap ke barat. Bagian kaki candi berbentuk bujur sangkar dengan selasar selebar sekitar 1,5 meter. Kaki candi tidak dihiasi dengan hiasan atau ornamen.
Pada sisi barat kaki candi terdapat tangga naik dengan pipi tangga berbentuk lengkungan yang berujung bentuk ukel, dan bagian pangkal tangga dihiasi dengan kala naga. Sisi utara dan selatan pipi tangga dihiasi dengan ornamen burung berdiri di atas bunga teratai.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024