Partai Demokrat menilai bahwa sorotan terhadap Jakarta International Stadium (JIS) lebih dari polemik. Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan sorotan itu tidak ujug-ujug timbul, tanpa ada sutradara di balik layar.
Ia sendiri mengaku prihatin dengan apa yang terjadi pada JIS lantaran mendapat sorotan dari PSSI hingga pemerintah pusat, menyusul gelaran Piala Dunia U-17.
Baca Juga: Kubu Anies Tegaskan JIS Tak Perlu Renovasi, Rudi S Kamri: Kenapa Tidak Husnuzan ke Pemerintah?
"Saya sih melihatnya seolah-olah ada sutradara-sutradara yang kemudian mencoba untuk membuat skenario bahwa temannya supaya naik kredibilitas dan kebaikannya. Tapi ada skenario lain supaya lawannya kredibilitasnya juga turun. Jadi ini sutradaranya, menurut saya kalau para pemain itu di film kan tergantung sutradara," kata Herman, mengutip Suara.com, Jumat (7/7/2023).
Herman menegaskan tujuan dari sutradara di balik layar itu ialah menjatuhkan bakal calon presiden Anies Baswedan yang dianggap sebagai lawan.
Diketahui, stadion yang awalnya dibangun untuk klub Persija Jakarta itu sebelumnya diresmikan oleh Anies saat masih menjabat sebagai gubernur.
"Ya arahnya kalau tidak situ ke mana lagi," kata Herman.
Herman menegaskan kendati dibangun di era Anies menjabat Gubernur DKi Jakarta, peruntukan JIS adalah untuk negara dan bangsa karena JIS merupakan milik rakyat.
Baca Juga: Ribut-ribut soal Renovasi JIS, Kubu Anies Dinilai Bikin Drama Seolah-olah Terzalimi
"Jadi kebanggaan bangsa karena ini bukan monumen seseorang itu (JIS) adalah karya anak bangsa yang kemudian kita jaga keberadaannya dan tingkatkan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat," kata Herman.
"Sekarang kalau mau ada turnamen dunia atau Piala Dunia U-17, kalau JIS mau digunakan ya gunakan saja. Jangan kemudian rumputnya terlalu banyak sandiwara," tandas Herman.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024