Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menanggapi pernyataan juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Surya Tjandra yang mengklaim bahwa Jakarta International Stadium (JIS) sudah sesuai standar FIFA.
Diketahui, Surya Tjandra juga menuding bahwa inspeksi para menteri Joko Widodo (Jokowi) ke JIS hanyalah drama.
Terkait ini, Rudi S Kamri justru menyebut Surya Tjandra seperti merasa bahwa JIS itu milik Anies Baswedan.
"Dia ngotot bahwa JIS itu sudah sesuai dengan standar FIFA. Ini mindset koplak yang seolah-olah JIS tuh miliknya Anies," kata Rudi S Kamri dilihat dari YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip Jumat (7/7/2023).
Rudi lantas meminta kubu Anies Baswedan untuk tak menuding rencana renovasi JIS tersebut punya unsur politis. Sebab, pemerintah hanya ingin membuat JIS lebih baik demi gelaran event-event internasional ke depannya.
"Kalaupun akhirnya pemerintah pusat merenovasi JIS tidak terkait dengan ini miliknya Anies atau bukan, tapi memang sengaja dibuatkan jauh lebih baik lagi JIS ini sesuai dengan standar FIFA, dan JIS ini bisa dimanfaatkan untuk event-event internasional," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai inspeksi yang dilakukan pemerintah ke Jakarta International Stadium (JIS) sangat berlebihan.
Anggapan berlebihan itu seiring inspeksi yang menurut Surya hanya difokuskan ke rencana perbaikan rumput stadion. Padahal menurut dia rumput JIS serupa dengan rumput yang digunakan di banyak stadion internasional.
Ia memandang rencana pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk renovasi rumput JIS yang memakan biaya hingga Rp 6 miliar dianggap berlebihan.
Ia menganggap rencana renovasi JIS tersebut sebagai bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.
Dalam keterangannya, Surya turut menyoroti sikap dua menteri di pemerintah yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS. Padahal, kata Surya, seharusnya yang bisa menilai rumput JIS layak atau tidak adalah FIFA.
Ia mengatakan menjadi tidak etis ketika pihak yang memiliki kepentingan bisnis justru diminta untuk memberikan evaluasi.
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola soal JIS Tak Masuk Standar Internasional: Kata Siapa?
Ia merasa ada keanehan ketika proses evaluasi dan yang belum selesai, tetapi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah mebawa kontraktor dalam inspeksi JIS.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO