Menu


Pro-Kontra Renovasi JIS, Exco PSSI: Kita Perbaiki demi Setelahnya Bisa Digunakan Kembali

Pro-Kontra Renovasi JIS, Exco PSSI: Kita Perbaiki demi Setelahnya Bisa Digunakan Kembali

Kredit Foto: Twitter/@maspiyuaja

Konten Jatim, Jakarta -

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menanggapi anggapan adanya aroma politis dalam rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS). Arya mengatakan, sebenarnya sudah 22 stadion di Indonesia direnovasi, tepatnya ketika persiapan Piala Dunia U-20. 

Renovasi dilakukan semata-mata untuk memenuhi standar FIFA, bukan alasan lain. Termasuk alasan merenovasi JIS, yaitu agar memenuhi standar FIFA dan bisa digunakan tidak hanya saat Piala Dunia U-17 saja, melainkan pertandingan-pertandingan bola yang ada ke depannya. 

Baca Juga: Sebelum JIS Ada 22 Stadion Direnovasi, Exco PSSI: Semua Dilakukan agar Standar FIFA

"Enggak ada masalah, semua stadion yang tak penuhi syarat, kita perbaiki dan renovasi demi untuk dipakai selanjutnya oleh PSSI atau klub-klub bola yang ada," kata Arya Sinulingga, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube CNN Indonesia, Jumat (7/7/2023). 

Arya melanjutkan, oleh sebab itu menurutnya bukan suatu hal yang polemik terkait rencana renovasi JIS. Justru dengan adanya JIS, bisa menambah keberadaan lapangan sepak bola di Indonesia, yang mana juga membuat para pemain dan suporter bola bangga. 

"Bukan dipolemikin, kami orang bola ingin makin banyak lapangan untuk bola dan bisa standar FIFA, semua pemain bola, suporter bola happy, ketika banyak lapangan sepak bola," jelas Arya. 

"Tidak usah ada kekhawatiran jika ada yang ingin direnovasi. Semua juga direnovasi," tambahnya. 

Baca Juga: Setuju Rumput JIS Diganti agar Layak untuk Piala Dunia U-17, Ketua DPRD DKI: PSSI Mengacu pada FIFA 

Sebelumya Arya juga mengatakan bahwa rencana renovasi JIS sama halnya dengan renovasi stadion lainnya di Indonesia. Banyak stadion yang menggunakan nama pengusungnya atau nama pahlawan, ketika direnovasi tidak menghilangkan unsur tersebut. 

Sama halnya ketika ada keputusan merenovasi JIS. Bukan berarti maksudnya menghilangkan "unsur" Anies Baswedan dari stadion tersebut. 

"Enggak ada bedanya dengan stadion lainnya, jadi sama aja. Apakah GBK direnovasi menghilangkan Bung Karno? Kan enggak. Apa GBT di Surabaya (menghilangkan nama Bung Tomo)? Tidak. Manahan Solo, Pak Jokowi, itu juga enggak," pungkas Arya.  

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO