Menu


Pengertian Ahlus Shuffah, Sahabat Nabi yang Cinta Pendidikan dan Ibadah

Pengertian Ahlus Shuffah, Sahabat Nabi yang Cinta Pendidikan dan Ibadah

Kredit Foto: Frepik/Sketchpedia

Konten Jatim, Depok -

Ahlus Suffah adalah istilah dalam Islam yang mengacu pada sekelompok sahabat Rasulullah SAW yang tinggal di Suffah, suatu ruangan terbuka di Masjid Nabawi di Madinah. Ahlus Suffah terdiri dari para sahabat yang miskin dan tidak memiliki tempat tinggal yang tetap.

Dalam sejarah Agama Islam, Ahlus Shuffah menjadi simbol ketekunan, kesederhanaan, dan kecintaan terhadap ilmu agama. Mereka dihormati dan dianggap sebagai teladan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip agama.

Merangkum informasi dari situs Nahdlatul Ulama (NU) pada Kamis (6/7/2023), berikut penjelasan lebih lengkap mengenai Ahlus Shuffah mulai dari sejarah dan cara mereka bertahan hidup di tengah kemiskinan.

Baca Juga: Kebiasaan Rasulullah SAW Di Pagi Hari yang Pahalanya Senilai Haji Menurut Ustaz Adi Hidayat

Pengertian Ahlus Shuffah

Sejarah Terbentuk

Awalnya, kaum Anshar di Madinah mampu menampung Muhajirin yang datang ke kota tersebut. Namun, ketika jumlah mereka semakin banyak, kaum Anshar tidak lagi dapat menampung mereka, sehingga Muhajirin tinggal di tempat yang disebut ash-Shuffah. 

Ash-Shuffah awalnya dihuni oleh Muhajirin dan juga orang-orang yang datang untuk masuk Islam. Kelompok ini memiliki jumlah yang berfluktuasi antara 70 hingga 80 orang. Sahabat bernama Abu Hurairah ditunjuk sebagai penanggung jawab Ahlus Shuffah oleh Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga: Sejarah Halaqah: Awalnya Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW

Abu Hurairah berperan penting dalam menyampaikan pesan dan arahan dari Rasulullah SAW kepada mereka. Meskipun Ahlus Shuffah sering dikaitkan dengan orang miskin, sebenarnya beberapa di antara mereka berasal dari latar belakang yang lebih berkecukupan. 

Beberapa tokoh terkenal seperti Ka'ab bin Malik, Hanzhalah bin Abi 'Amir, dan Haritsah bin an-Nu'man juga memilih untuk tinggal di ash-Shuffah karena kecintaan mereka terhadap kehidupan yang sederhana dan zuhud.

Cara Mereka Bertahan Hidup

Nabi Muhammad SAW sangat peduli terhadap Ahlus Shuffah. Beliau menjaga, mengunjungi, dan memperhatikan kondisi mereka. Nabi Muhammad SAW sering mengajak mereka untuk edukasi, seperti mengajari membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan mengingat akhirat. 

Beliau juga berbagi makanan dengan mereka, bahkan menyajikan makanan untuk mereka di rumah istri-istri beliau. Sedekah yang diberikan kepada Rasulullah SAW juga diberikan kepada Ahlus Shuffah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Allah Menurunkan Wahyu Kepada Nabi dan Rasul-Nya?

Ahlus Shuffah dikenal karena kecintaan mereka terhadap ibadah dan ketekunan mereka dalam menuntut ilmu. Mereka berfokus pada ibadah seperti beri'tikaf, shalat, membaca Al-Qur'an, dan mempelajari hadits. Beberapa di antara mereka juga terlibat dalam perang dan gugur sebagai syuhada. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa Ahlus Shuffah bukanlah kelompok yang menjauhi kehidupan dunia sepenuhnya, karena mereka juga mencari nafkah dan terlibat dalam urusan masyarakat, seperti Abu Hurairah yang pernah menjadi gubernur Bahrain.

Baca Juga: Dua Solusi dari Nabi Muhammad Jika Punya Suami yang Malas Mencari Nafkah

Kisah Ahlus Shuffah menunjukkan semangat mereka dalam beribadah, mencari ilmu, dan berkontribusi dalam jihad. Mereka merupakan teladan dalam ketekunan dan pengabdian kepada agama, meskipun hidup dalam sederhana dan kesederhanaan.