Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menanggapi pernyataan juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Surya Tjandra yang menuding rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) berbau politis.
Menanggapi tudingan itu, Rudi S Kamri lantas menyebut Surya Tjandra masuk dalam barisan orang yang sakit hati terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Surya pernah dicopot oleh Presiden Jokowi dari jabatan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Baca Juga: Jubir Anies Tuding Renovasi JIS Berbau Politis, Rudi S Kamri Sebut Surya Tjandra Tak Tahu Diri
"Surya Tjandra ini orang yang menurut saya tidak tahu malu, itu tidak tahu diri," kata Rudi S Kamri dilihat dari YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip Kamis (6/7/2023).
"Begitu dilengserkan jadi Wakil Menteri di ATR/BPN, langsung dia menyatakan diri beroposisi kepada pemerintah, mendukung Anies Baswedan," lanjutnya.
"Orang-orang barisan sakit hati berkumpul dalam priuk yang sama. Konon sekarang Surya Tjandra ini menjadi juru bicara dari Anies Baswedan untuk kepentingan capres 2024," tuturnya.
Lebih lanjut, Rudi mengomentari ucapan Surya Tjandra yang menyebut inspeksi yang dilakukan menteri Jokowi terkesan drama.
Rudi justru menyebut, kubu Anies merasa seolah-olah JIS milik eks Gubernur DKI itu.
"Surya Tjandra ini mengatakan bahwa pemerintah seolah-olah membuat drama, mengada-ada dalam upaya renovasi Jakarta International Stadium, dia ngotot bahwa JIS itu sudah sesuai dengan standar FIFA. Ini mindset koplak yang seolah-olah JIS tuh miliknya Anies," tuturnya.
"Kalau pun akhirnya pemerintah pusat merenovasi JIS tidak terkait dengan 'Ini miliknya Anies atau bukan', tapi memang sengaja dibuatkan jauh lebih baik lagi JIS ini sesuai dengan standar FIFA, dan JIS ini bisa dimanfaatkan untuk event-event internasional," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai inspeksi yang dilakukan pemerintah ke Jakarta International Stadium (JIS) sangat berlebihan.
Anggapan berlebihan itu seiring inspeksi yang menurut Surya hanya difokuskan ke rencana perbaikan rumput stadion. Padahal menurut dia rumput JIS serupa dengan rumput yang digunakan di banyak stadion internasional.
Ia memandang rencana pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk renovasi rumput JIS yang memakan biaya hingga Rp 6 miliar dianggap berlebihan.
Ia menganggap rencana renovasi JIS tersebut sebagai bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.
Dalam keterangannya, Surya turut menyoroti sikap dua menteri di pemerintah yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS. Padahal, kata Surya, seharusnya yang bisa menilai rumput JIS layak atau tidak adalah FIFA.
Ia mengatakan menjadi tidak etis ketika pihak yang memiliki kepentingan bisnis justru diminta untuk memberikan evaluasi.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Ingatkan JIS untuk Kegiatan Olahraga, Bukan Konser
Ia merasa ada keanehan ketika proses evaluasi dan yang belum selesai, tetapi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah mebawa kontraktor dalam inspeksi JIS.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan