Menu


Ribut-ribut soal Renovasi JIS, Erick Thohir: Kalau Dituding Politis Biarin, Saya Nggak Mau Pusing

Ribut-ribut soal Renovasi JIS, Erick Thohir: Kalau Dituding Politis Biarin, Saya Nggak Mau Pusing

Kredit Foto: Instagram/Heru Budi Hartono

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir tak mau ambil pusing soal rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) warisan Anies Baswedan yang dituding politis.

Untuk diketahui, saat ini JIS belum memenuhi standar Organisasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Selain masih menggunakan rumput jahitan, JIS juga masih terkendala kapasitas parkir dan akses keluar masuk penonton yang terbatas.

Padahal, stadion yang terletak di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara itu akan menjadi salah satu alternatif tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Event bergengsi FIFA itu dijadwalkan pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Bentrok dengan agenda manggung Coldplay pada 15 November 2023.

Baca Juga: Renovasi JIS Dituding Politis untuk Serang Anies, Ini Komentar Erick Thohir

"FIFA pasti akan melihat kualitas lapangan dan akses keselamatan suporter. Kalau ada yang nuduh ini politik, ya biarin aja. Saya sih nggak mau pusing. Saya kan kerja profesional. Saya lakukan sesuai standar," kata Erick, seperti terpantau di TikTok.

"Saya tidak menjadi bagian orang yang mempolitisasi olahraga. Track record saya di olahraga sudah cukup lama. Bukan cuma di basket, tetapi juga di sepak bola," tegas mantan Presiden Inter Milan itu.

Selama ini, JIS diklaim memiliki standar internasional. Namun, Erick menjelaskan, standar internasional tidak sama dengan standar FIFA. 

Dia pun mengambil contoh laga FIFA Matchday Indonesia versus Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 19 Juni lalu.

"Apakah FIFA ikut campur? Tapi, Argentina ngirim utusan sampai 2 kali lho. Ngecek lapangan pertandingan dan lapangan latihan. Artinya apa? Dia punya standar. Standar FIFA di mana? Lebih tinggi lagi," papar Erick.

"Karena itu kan bukan pertandingan FIFA dan Argentina. Itu pertandingan turnamen. Kalau ada persepsi JIS mau dipolitisasi, ya kebalik dong," imbuhnya.

Erick memaparkan, pemerintah mempunyai program merenovasi 22 stadion untuk standar internasional. Tetapi, sebelum diajukan, kualitasnya harus diperbaiki.

Dia pun mengingatkan momen penyelenggaraan Asian Games di GBK pada 2018. Saat itu, kata Erick, rumput GBK diganti total. Selain itu, juga ada perbaikan akses. 

Baca Juga: Erick Thohir Ributkan Rumput JIS, Said Didu Singgung Mandalika yang Rugikan BUMN

"Ini juga sama. Jadi, apakah JIS atau lapangan lain yang diperbaiki, yang total jumlahnya 22, itu sejalan dengan program yang sudah dipaparkan ke FIFA," pungkas Erick.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.