Menu


Keutamaan Berpuasa pada 9 dan 10 Muharram Menurut Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Keutamaan Berpuasa pada 9 dan 10 Muharram Menurut Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Kredit Foto: Pexels/Khats Cassim

Konten Jatim, Jakarta -

Umat Islam dalam waktu dekat akan menyambut datangnya bulan Muharram atau tahun baru Hijriah. Pada Muharram ini, ada puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dikerjakan. 

Sunah tersebut adalah puasa Tasua dan puasa Asyura. Puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram dan puasa Asyura dilakukan pada 10 Muharram.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Muharram Sebulan Penuh? Ini Penjelasan Buya Yahya 

Pada salah satu kesempatan, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan makna dan keistimewaan bagi mereka yang melaksanakan puasa Tasua dan Asyura. 

"Sebagaimana sabda Nabi SAW, puasa di hari Tasua dan Asyura. Hukum puasa pada 10 muharram, ada seorang sahabat datang dan bertanya 'ya Rasulullah, orang-orang yahudi sedang berpuasa' kata Nabi SAW kemudian coba tanya, kumpulkan informasi kenapa puasa," kata Ustadz Khalid Basalamah, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Islam Terkini, Rabu (5/7/2023). 

Setelah itu, sahabat Rasulullah mencari tahu untuk apa orang Yahudi berpuasa. setelah dicari tahu, ternyata orang Yahudi berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa.

Baca Juga: Apakah Boleh Ibadah Bukan karena Allah SWT? Ini Penjelasan Buya Yahya 

"Nabi SAW kemudian mengatakan 'kami umat Islam lebih pantas menghormati Musa' lalu beliau memerintahkan puasa," jelas Ustadz Khalid Basalamah.  

Orang Yahudi saat itu berpuasa pada 10 Muharram, namun mengapa umat Islam juga disunahkan berpuasa pada 9 Muharram? Kata Ustadz Khalid Basalamah, hal tersebut dilakukan agar kita tidak sama dengan Yahudi.

Sementara itu, lanjut Ustadz Khalid Basalamah, fadhilahnya dari puasa Asyura yaitu bisa mengampuni dosa satu tahun ke belakang.

"Arafah lebih besar yaitu ampuni dosa setahun ke belakang dan ke depan, tapi Asyura satu tahun ke belakang saja," pungkasnya.