PDI Perjuangan (PDIP) tidak mempermasalahkan usulan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga kandidat bakal calon presiden (capres) ke Istana.
Menurut Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), usulan tersebut sah-sah saja.
"Namanya juga usulan ya boleh-boleh saja, gitu lho. Tapi nanti selalu yang kayak begitu ada yang setuju dan ada yang enggak setuju," kata Pacul, mengutip Suara.com, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya terkait usulan tersebut dikembalikan lagi kepada Jokowi. Pacul memandang bila Jokowi berani ambil risiko maka tidak masalah untuk kemudian mengundang Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto untuk duduk bersama.
"Kalau setiap orang ambil keputusan ya lihat risikonya saja. Kalau Pak Jokowi berani ambil risikonya, monggo. Apakah risiko dan manfaatnya dibandingkan, kan gitu aja," kata Pacul.
"Nah kalau ini masih lebih banyak manfaatnya ya oke, dalam masa perdamaian, lebih banyak manfaat daripada mudarat ya ok, kan gitu aja," tambah Pacul.
Usulan Makan Siang Bareng Capres
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi setuju dengan adanya usulan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang para kandidat calon presiden ke Istana.
Menurutnya menjadi positif apabila Jokowi bisa duduk bersama dengan para bakal capres.
"Positif sekali. Itu lah kelihatan wise-nya presiden, jadi dia mengumpulkan calon-calon anak bangsa yang akan mengganti dia ke depan adalah mengerti apa yang diinginkan pemimpin sebelumnya, dan pasti dia juga punya karakter tersendiri yang nggak bisa diganggu sebagai seorang presiden," kata Aboe.
Karena itu, Aboe justru mendorong dan menyarankan Jokowi untuk mengundang para bakal capres untuk makan siang bareng. Diketahui bakal capres saat ini ada tiga, yakni Anies Baswedan, Ganjar Prabowo, dan Prabowo Subianto.
"Saya saran bapak presiden yang terhormat undang lah capres-capres yang bapak anggap layak jadi presiden duduk makan siang, sambil santai ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama. Keren," pungkas Aboe.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO