Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie membantah dirinya bagian dari kapal raksasa yang dibuat di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Hal ini karena menurut dia, belum pantas bagi namanya untuk diabadikan menjadi sebuah kapal. Ia lantas menyarankan nama Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarmoputri sebagai nama yang disematkan pada kapal tersebut.
Baca Juga: Mahfud MD Tugaskan BNPT Dalami Afiliasi Ponpes Al Zaytun dengan NII
Menurut dia. Megawati sebagai seorang wanita hebat dan pemimpin yang besar. Connie juga mengakui perjuangan Megawati yang berhasil bangkit saat ditekan oleh rezim Orde Baru.
Selain itu, ia juga mengajukan nama Putri Mayang Selodong dari Aceh. Connie menjelaskan bahwa Putri Mayang Selodong hidup pada abad ke-5 dan merupakan tokoh penting yang menjadi cikal bakal kerajaan-kerajaan Islam di Aceh dan Laksamana Maharani yang terkenal ahli perang.
"Saya menyarankan kepada Syekh Panji dengan hormat untuk mempertimbangkan nama-nama tersebut terlebih dahulu. Nama saya bisa ditambahkan nanti setelah kapal induk dapat terbang," ujar Connie, mengutip Suara.com, Rabu (5/7/2023).
Diberitakan sebelumnya, Connie mengaku pernah ditawari agar namanya digunakan sebagai identitas kapal yang dibuat oleh Pondok Pesantren Al Zaytun. Kapal tersebut memiliki ukuran yang sama dengan kapal yang dibangun oleh Nabi Nuh, sekitar 365 meter.
Connie mengaku kaget dengan tawaran tersebut karena datang begitu tiba-tiba. Selain itu, ia juga mengaku tidak mengenal pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang dan tak pernah berkunjung ke pesantren tersebut.
Ia lantas menolak namanya disematkan pada kapal yang termotivasi dari kisah Nabi Nuh tersebut. Namun demikian, Connie tidak memberikan informasi lebih rinci mengenai kapan penawaran tersebut dilontarkan oleh Panji.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024