Politikus Partai Gerindra, Ferdinand Hutahaean menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan Denny Indrayana saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Australia.
Diketahui, pakar hukum tata negara itu melakukan aksi dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Jokowi Don't Cawe-Cawe Stop Dynasty'.
Menanggapi aksi tersebut, Ferdinand mempertanyakan alasan Denny berdemonstrasi sendirian.
Baca Juga: Denny Indrayana Sarankan Jokowi Cawe-cawe untuk Hentikan Upaya Moeldoko Rebut Demokrat
"Saya sempat berpikir dan bertanya, apakah Sdr DI ini sudah tidak waras? Demo kok sendirian?" ucapnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Rabu (5/7/2023).
Anak buah Prabowo Subianto ini pun menambahkan, banyak warga Indonesia yang menetap di Australia yang ikut menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
"Padahal rakyat Indonesia yang menyambut Jokowi di Australia sangat banyak," pungkasnya.
Sebelumnya, pakar hukum tata negara Indonesia, Denny Indrayana, melakukan aksi damai soal cawe-cawe Presiden Joko Widodo di Federation Square, Melbourne, Australia pada Selasa (4/7).
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya itu, terlihat Denny Indrayana membentangkan sebuah spanduk yang berukuran 3x10 meter, dengan tulisan 'Jokowi Don't Cawe-Cawe Stop Dynasty'.
Diketahui, aksi damai itu akan berlangsung selama 3 hari sejak Senin (3/7/2023) hingga Rabu (6/7/2023). Mantan Wamenkumham RI itu mengungkapkan, aksi damai itu dilakukannya karena mengingat Jokowi tengah berada di Australia.
Ia berharap dengan adanya aksi ini, persoalan cawe-cawe bisa mendapatkan perhatian lebih dari Presiden Jokowi. Protes itu dilakukan karena menurutnya cawe-cawe Presiden Jokowi itu melanggar demokrasi dan prinsip dasar konstitusi Indonesia, untuk menegakkan Pemilu yang jujur dan adil.
Baca Juga: Kembali Serukan Pemakzulan Jokowi, Denny Indrayana Beberkan Tiga Poin Alasannya
Namun Denny juga menyatakan, presiden boleh melakukan cawe-cawe untuk hal yang positif, untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan