Menu


Pro-Kontra JIS Jadi Venue Piala Dunia U-17, Jurnalis Senior: Kalau Lihat Satu per Satu Sudah Standar FIFA

Pro-Kontra JIS Jadi Venue Piala Dunia U-17, Jurnalis Senior: Kalau Lihat Satu per Satu Sudah Standar FIFA

Kredit Foto: Wikimedia Commons/Rudiwaka

Konten Jatim, Jakarta -

FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Tidak terlarut dalam kegembiraan, Indonesia harus mempersiapkan infrastruktir pertandingan sepak bola berstandar internasional ini, salah satunya dengan merenovasi Jakarta International Stadium (JIS)

Keputusan renovasi JIS menjadi pembicaraan khalayak publik. Ada yang menyambut baik, ada yang mencibir menilai bahwa pembangunan JIS di kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta memang hanya untuk mengangkat citra semata. 

Baca Juga: Dianggap Bermasalah, Ini 5 Acara yang Pernah Diselenggarakan di JIS

Jurnalis senior Agi Betha menyoroti pro dan kontra renovasi JIS. Ia menyebut bahwa jauh sebelum digadang-gadangkan sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-17, JIS sendiri sudah menjadi pro dan kontra. 

"Sebenarnya kalau kita melihat kondisi di JIS dari pernyataan-pernyataan ini dari tahun lalu. Kondisi pro dan kontra ini sebetulnya kalau lihat list satu per satu memang betul sudah memenuhi syarat standar FIFA, karena kita tahu sebagai asesor ya orang FIFA," kata Agi Betha, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube FNN Off The Record, Selasa (4/7/2023). 

Agi melihat bahwa JIS secara fisik sejauh ini tidak terlihat perlu renovasi. Bahkan JIS punya akses masuk langsung sebanyak 138 pintu. Sementara dari luar yaitu akses publik memang baru ada dua pintu dari empat pintu.

"Dua pintu ini yang dipermasalahkan, padahal dua pintiu ini ada sejarahnya pernah sekali sukses, pernah sekali bermasalah," jelas Agi. 

Baca Juga: Tinjau JIS Bersama Menteri PUPR dan Pj Gubernur, Erick Thohir: Kami Hadir untuk Mencari Solusi

Kemudian Agi menjelaskan ketika pembukaan JIS pada Juli 2022, sebanyak 64 ribu penonton berdatangan. Pembukaan saat itu terdapat penampilan dari band Tanah Air yang kemudian dilanjutkan dengan pertandingan. 

"Bayangkan itu pertama kali dan langsung sebanyak itu. Kemudian diikuti dengan pertandingan. Artinya yang datang membeludak. Soal akses keluar masuk tidak ada masalah, tidak ada catatan terjadi kerusuhan atau saling dorong mendorong," tukasnya. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO