Menu


Polemik Penggunaan JIS: Memangnya Belum Sesuai Standar FIFA?

Polemik Penggunaan JIS: Memangnya Belum Sesuai Standar FIFA?

Kredit Foto: Wikimedia Commons/Rudiwaka

Konten Jatim, Depok -

Setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, FIFA kembali menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah sebuah turnamen besar, kali ini Piala Dunia U-17. Namun, terdapat satu isu yang diangkat oleh banyak orang, yakni penggunaan stadion.

Salah satu stadion terbaik di Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), akan dipakai untuk menghelat konser Coldplay di saat Piala Dunia U-17 berlangsung, yakni pada 15 November 2023. Untuk itu, PSSI diminta untuk mencari solusi stadion lain yang layak untuk pertandingan Piala Dunia U-17.

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi satu nama yang diusulkan banyak pihak karena dianggap mumpuni. Namun, ini justru menjadi awal mula polemik penggunaan JIS yang disorot oleh banyak pihak, merembet ke isu politik.

Baca Juga: Jokowi Minta JIS Direnovasi Agar Sesuai Standar FIFA, Yusuf Dumdum: Kasihan Sekali Pendukung Anies Mendadak Emosi

Polemik Penggunaan JIS

Disadur dari Suara.com dan beberapa sumber lain pada Selasa (4/7/2023), rupanya JIS dianggap belum memenuhi standar yang diterapkan oleh FIFA. Padahal, stadion ini dibangun oleh JakPro dengan bantuan Buro Happold, perusahaan konsultasi arsitektur terkemuka dari Eropa.

Biaya pembangunannya pun tidak kecil, yakni mencapai sekitar Rp5 triliun. Jumlah sebesar itu kenyataannya masih belum cukup untuk membuat JIS sebagai stadion layak pakai. Nyatanya, stadion ini justru lebih banyak dipakai untuk acara di luar sepak bola.

Dijelaskan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo serta Ketua Umum PSSI Erick Thohir kalau JIS masih punya beberapa kekurangan, seperti tempat parkir kendaraan, rumput lapangan, akses jalan untuk penonton menuju stadion, area kehadiran untuk tim hingga fasilitas di tribun. 

Baca Juga: Heru Budi, Erick Thohir hingga Menteri PUPR Basuki Inspeksi JIS Bersama demi Persiapan Piala Dunia U-17

Dengan demikian, hasil pemeriksaan oleh pihak PSSI yang bertugas mengawasi keamanan dan keselamatan infrastruktur mengungkapkan bahwa JIS belum memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk digunakan dalam turnamen Piala Dunia U-17. 

Isu kontroversial ini harus diatasi oleh pemerintah sebelum FIFA membuat keputusan apakah JIS akan menjadi salah satu stadion yang digunakan dalam ajang Piala Dunia U-17 2023 atau tidak.

Merembet ke Politik

Namun, polemik JIS tidak berhenti sampai di sana. Ada pihak yang menuding bahwa stadion yang rampung pada 2022 lalu ini sengaja dijelek-jelekan untuk keperluan politik, khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sosok yang merampungkan JIS, yakni Anies Baswedan, merupakan pihak yang akan maju ke Pilpres 2024 sebagai calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan. Ada yang menduga bahwa JIS seakan dibuat buruk untuk menyudutkan Anies.

Baca Juga: Ungkap Kekurangan JIS untuk Piala Dunia U-17, Menteri Basuki Sebut Rumput Juga Harus Diganti

Padahal, di awal peresmiannya, Anies memuji JIS setinggi langit, menyebut bahwa JIS adalah stadion yang sudah sesuai dengan standar FIFA dan bahkan dianggap bisa menyamai popularitas SUGBK yang melegenda.

Meskipun belum ada bukti konkrit, satu hal yang pasti adalah jika memang JIS hendak digunakan untuk pagelaran Piala Dunia U-17, harus ada kepastian apakah stadion tersebut benar-benar layak pakai dan penilaian harus dilakukan seobjektif mungkin guna meminimalisir waktu atau dana berlebih.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024