Menu


Tidak Layak untuk Piala Dunia U-17, Legislator DKI Minta Pemerintah Tak Paksakan JIS sebagai Lokasi Pertandingan

Tidak Layak untuk Piala Dunia U-17, Legislator DKI Minta Pemerintah Tak Paksakan JIS sebagai Lokasi Pertandingan

Kredit Foto: Antara

Konten Jatim, Jakarta -

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menyarankan agar pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak memaksa Jakarta International Stadium (JIS) untuk dijadokan lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Ia khawatir jika dipaksakan citra Indonesia di mata dunia akan tercoreng.

Menurut Kenneth, gelaran Piala Dunia U-17 akan menjadi sorotan dunia dan menjadi tolok ukur gelaran sepak bola kelas internasional di Indonesia. Sementara, JIS masih memiliki banyak PR yang belum diselesaikan.

Baca Juga: JIS Bakal Direnovasi Karena Belum Layak Jadi Venue Piala Dunia U-17, Pengamat: Orang Tetap Akan Ingat Itu Karya Anies Baswedan

"Ini menyangkut muka negara kita di muka dunia. Pasti akan banyak media dunia yang akan menyoroti pagelaran ini, jadi saran saya jangan memaksakan memakai stadion JIS, sangat berisiko," kata Kenneth, mengutip Suara.com, Senin (3/6/2023).

Kenneth menyoroti beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan. Pertama adalah soal kisruh Kampung Susun Bayam. Permukiman Susun ini seharusnya dibuat untuk warga korban gusuran JIS, tapi sampai sekarang belum juga bisa ditempati.

"Info terakhir bahwa mereka belum bisa menempati Kampung Susun Bayam yang Pemprov DKI janjikan, sekarang mereka malah mendirikan tenda di sekitaran JIS. Harus ada solusi untuk persoalan ini agar tak berlarut-larut," ujarnya.

Selanjutnya, di sekitaran JIS juga masih banyak permukiman. Ia khawatir nanti jika terjadi kerusuhan saat pertandingan, pengamanan akan makin sulit karena banyaknya warga sekitar.

"Kemudian masih banyak pemukiman kumuh yang belum di relokasi di sekitaran JIS yang tidak layak untuk wajah sebuah stadion internasional," jelasnya.

"Jadi saran saya jangan memaksakan memakai stadion JIS, sangat beresiko. Stadion bertaraf Internasional itu harus steril, jauh dari permukiman warga," tambahnya.

Menurut Kenneth, gelaran Piala Dunia U-17 bisa menggunakan 22 stadion di Indonesia. Sebab, JIS belum sesuai standar Internasional.

"Masih banyak stadion yang layak di Indonesia, jangan memaksakan menggunakan JIS," tuturnya.

Stadion yang bertaraf Internasional yang menelan dana hingga Rp5 triliun tersebut masih banyak kekurangannya, seperti area parkir yang terbatas, keterbatasan akses keluar-masuk penonton, dan penggunaan rumput jahitan. Politisi PDIP ini juga meyakini waktu yang tersisa sampai November 2023 tidak akan cukup untuk melakukan perbaikan.

"Akses parkir dan pintu keluar-masuk penonton yang seharusnya ada empat pintu, ini hanya ada satu. Kita harus antisipasi keselamatan para suporter dan penonton. Lalu juga harus memeriksa beton-beton di dalam maupun di luar stadion, ini harus di lakukan renovasi besar-besaran, harus di cek ulang semua dan itu sangat membutuhkan waktu dan anggaran yang tidak sedikit," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.