Menu


Tanggapi Kritik NasDem, Politisi PDIP: Ganjar Bukan Sekadar Jualan Kata-kata seperti Capres Lain

Tanggapi Kritik NasDem, Politisi PDIP: Ganjar Bukan Sekadar Jualan Kata-kata seperti Capres Lain

Kredit Foto: Antara/Monang Sinaga

Konten Jatim, Jakarta -

Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menanggapi kritikan yang dilontarkan Partai Nasdem terhadap calon presiden (capres) usungan PDIP, Ganjar Pranowo.

Menurut Gilbert, tidak ada yang salah dari tindakan Ganjar menelepon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menyampaikan keluhan warga Ibu Kota.

Baca Juga: Ganjar Telepon Heru Budi Setelah Terima Keluhan Warga, NasDem: Jangan Merasa Lebih Tinggi dari Pj Gubernur DKI

Gilbert menampik kritikan Nasdem yang menyebut Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah telah memosisikan diri lebih tinggi daripada Pj Gubernur DKI Heru.

"Pak Ganjar menelepon (Pj Heru) karena kenal, bukan memaksa," kata Gilbert, mengutip Republika, Minggu (2/7/2023).

Kepala Badiklatda PDIP DKI itu menilai, langkah Ganjar menyampaikan keluhan warga Ibu Kota kepada Pj Heru itu merupakan upaya membantu rakyat. Baginya, Ganjar memang sosok yang mau bekerja, bukan hanya sekadar bisa berbicara.

"Siapa pun yang mau jadi Presiden tentu berniat membantu rakyat seperti yang ditunjukkan Pak Ganjar, bukan sekadar jualan kata-kata seperti capres yang lain," kata Gilbert.

Sindiran 'cuma bisa jualan kata-kata' atau 'ahli menata kata' itu diketahui kerap disematkan terhadap capres yang diusung Nasdem, yakni Anies Baswedan. Adapun Gilbert selama ini memang sering mengkritik Anies sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Aksi saling serang antara Nasdem dan PDIP yang terbaru ini bermula ketika capres PDIP Ganjar Pranowo menemui masyarakat di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok pada Sabtu 24 Juni 2023 dan Pademangan, Jakarta Utara, pada Minggu 25 Juni 2023. 

Warga menyampaikan keluhan kepada Ganjar soal ketersediaan air bersih. Merespons keluhan tersebut, Ganjar langsung menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono.

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR, Saan Mustopa, menilai tindakan Ganjar itu tidak pas. Menurutnya, Ganjar seharusnya menyampaikan keluhan warga itu secara informal kepada Heru dalam rangka hubungan sesama gubernur, bukan atasan dan bawahan.

"Ya kalaupun misalnya mendapatkan keluhan dari warga, tidak langsung otomatis telepon Pj Gubernur di depan warga, yang menempatkan diri seakan-akan posisinya, lebih tinggi dibandingkan PJ gubernur daerah lain," ujar Saan belum lama ini. 

Saan pun mengingatkan bahwa Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan capres, belum menjadi presiden RI.

"Posisinya baru bakal capres, masih ada tahap lainnya, capres, kalau terpilih jadi presiden. Ini kan masih ada tahap, ini kan baru bakal calon. Jadi hal-hal seperti itu tentu juga harus saling menjaga ya, di antara sesama kepala daerah," pungkas Saan.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.