Menu


Pelayanan Haji Buruk, DPR Desak Mashariq Minta Maaf Kepada Jemaah

Pelayanan Haji Buruk, DPR Desak Mashariq Minta Maaf Kepada Jemaah

Kredit Foto: Saudigazette

Konten Jatim, Depok -

Mashariq merupakan akronim dari Motawif Pilgrims for Southeast Asian Countries Co. Dia merupakan perusahaan yang menyediakan "layanan haji lengkap" untuk 130.000 jemaah dari Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Filipina selama musim haji 2023.

Namun, perusahaan tersebut nyatanya memiliki sejumlah permasalahan ketika menangani jemaah haji, khususnya dari Indonesia. Mulai dari katering, penjemputan jemaah dan lokasi penginapan, Mashariq disorot karena pelayanannya yang kurang baik.

Menyadur Rakyat Merdeka pada Sabtu (1/7/2023), DPR meminta pihak penyedia layanan Mashariq bagi jemaah asal Indonesia meminta maaf mengenai layanan keterlambatan penjemputan di Muzdalifah dan makanan.

Baca Juga: Hampir 160 Ribu Jemaah Haji Ilegal Dipulangkan Pemerintah Arab Saudi

"Dari hasil evaluasi kami, memang ada beberapa titik yang mengalami hambatan dalam pelayanan jemaah Haji. Kami inginkan para mashariq ini menyampaikan permohonan maaf mereka atas sejumlah insiden yang terjadi," kata Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, dia juga meminta Mashariq meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pelayanan haji, sesuai kontrak dengan Kementerian Agama. "Mereka tentu harus melayani jemaah haji dan tentu harus menjaga kemuliaan Pemerintah Arab Saudi," ujar Ashabul.

Ashabul juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah menyampaikan permintaan maaf kepada jemaah haji. Meskipun begitu, menurut dia, mashariq merupakan pihak yang seharusnya lebih dulu menyampaikan permintaan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas kebijakan dan layanan yang tidak maksimal.

Baca Juga: 50 Jemaah Haji Meninggal di Mekkah, Mayoritas Akibat Sakit Jantung dan Pernapasan

Ke depannya, Ashabul berharap Pemerintah sebagai penyelenggara haji melakukan koordinasi dan evaluasi bersama Pemerintah Arab Saudi agar penyelenggaraan haji dapat menjadi lebih baik. Selain itu, dia juga meminta Pemerintah mengevaluasi mashariq  yang tidak memenuhi kewajiban pelayanan haji untuk jemaah Indonesia.

"Kami minta agar syarikah-syarikah yang merekrut para Mashariq harus memberikan semacam sanksi. Paling tidak, mungkin tahun-tahun ke depan mereka tidak akan lagi digunakan sebagai salah satu mashariq yang bekerja sama dengan kita," ujar dia.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.