Terdapat selisih paham antara Partai NasDem dan Partai Demokrat soal siapa saja yang akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Mengutip Rakyat Merdeka pada Sabtu (1/7/2023), Partai NasDem memunculkan nama politisi yang merupakan anak dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid untuk jadi pendamping Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara, Demokrat menegaskan, penentuan Cawapres Anies sudah selesai dan akan diumumkan setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu pulang haji. Dukungan terhadap Yenny disampaikan Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali. Menurut dia, Yenny punya latar belakang mumpuni untuk dijodohkan dengan Anies.
Baca Juga: Loyalis Jokowi Ungkap Alasan NasDem Kekeuh Tolak AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan
“Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan sangat bahagia jika Yenny dipilih Anies jadi Cawapresnya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (30/6/2023).
Ketua DPP Parrai NasDem, Effendy Choirie mengatakan, yang pertama kali mengusulkan nama Yenny bukan Partai NasDem, tapi Partai Demokrat. Kata dia, nama Yenny disampaikan langsung Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief.
“Dalam usulan Demokrat, selain Mas AHY (Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono), juga ada nama Mbak Yenny," ungkap Gus Choi, sapaan akrabnya, kemarin.
Menurutnya, tidak ada yang salah dari usulan Demokrat itu. Juga tidak ada yang keliru jika Anies enggan memilih satupun usulan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dibentuk Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Sebab, kewenangan Cawapres sepenuhnya berada di tangan Anies.
Sementara itu, Partai Demokrat kaget disebut kadernya yang memunculkan nama Yenny sebagai Cawapres Anies. Menurut partai dengan warna dominan biru itu, selama ini yang berkoar-koar nama Yenny adalah Gus Choi. "Gus Choi itu yang getol menyebut nama itu (Yenny),” ujar Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO