Aksi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sekaligus bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo yang blusukan ke pasar dan mengadukan keluhan warga DKI kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono menuai kontroversi.
Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, Ganjar cawe-cawe masalah DKI Jakarta dan menelepon Heru Budi Hartono itu seperti bagian daripada strategi untuk mendegrasi Anies dan mendapatkan simpati dari warga Jakarta bahwa dia paling ingin memperjuangkan kepentingan warga Jakarta.
"Tapi saya melihatnya, salah kaprah ya, blusukan boleh, sosialisasi boleh, kampanye silahkan di DKI Jakarta sebagai kandidat capres, tapi ya menelepon Pj Gubernur lalu Sekda itu tidak pas karena Ganjar pun masih capres dan Ganjar pun bukan pimpinan mereka," kata dia, kemarin.
Baca Juga: Soal Cawapres, Ganjar Diprediksi Bakal Diduetkan dengan Tokoh Sepuh NU
Lebih baik Ganjar berprestasi di daerahnya sendiri dan punya kinerja bagus dibandingkan harus ke daerah orang lain yang justru kontraproduktif.
"Ya kalau berprestasi di daerahnya sendiri, baik di tingkat kemiskinan mengecil, banyak pembangunan dianggap sukses itu kan bagus untuk pencitraan Ganjar. Kalau di daerah lain itu kesannya kan ingin mendegradasi pihak lain dan kesannya cawe-cawe. Sehingga menjadi kontraduktif paradoks sebagai gubernur," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah ikut cawe-cawe mengurus permasalahan di Provinsi DKI Jakarta sampai menelepon langsung Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Hal itu setelah Ganjar mendengar langsung keluhan warga.
Ganjar menerima keluhan dari warga di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) dan warga Pademangan, Jakut.
Entah mengapa, Ganjar memilih meneruskan aduan warga dengan menelepon orang nomor satu dan dua di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi hal tersebut dengan senyum dan tertawa. "Saya kan tidak komunikasi, tidak tahu saya, tanya dong dia. Kalau yang lain saya tidak tahu," kata Heru kepada wartawan di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat.
Baca Juga: SMRC: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersaing Ketat Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024
Saat ditanya bagaimana perasaannya ketika dikritik gubernur Jawa Tengah (Jateng) terkait permasalahan di Ibu Kota, Heru memilih menjawab dengan memberi kode senyuman kepada wartawan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO