Menu


Kisah Amien Rais yang Tolak Datang ke Ponpes Al-Zaytun Karena Beda Prinsip Agama

Kisah Amien Rais yang Tolak Datang ke Ponpes Al-Zaytun Karena Beda Prinsip Agama

Kredit Foto: Suara.com

Konten Jatim, Depok -

Pondok Pesantren Al-Zaytun tengah disorot masyarakat luas karena melakukan beragam praktik yang bertentangan dengan kaidah Agama Islam. Praktik tersebut meresahkan warga sekitar dan mereka berharap pemerintah segera menindaklanjuti perbuatan menyimpang ini.

Menyadur JPNN pada Kamis (29/6/2023), Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mengaku pernah diajak untuk datang ke Ponpes Al-Zaytun oleh salah satu pendiri ponpes, Panji Gumilang. Ajakan tersebut didapatnya saat menjabat sebagai Ketua MPR periode 1999 – 2004. 

“Saat itu (menjabat) Ketua MPR, ditarik Panji Gumilang, dia mengundang saya secara betul-betul meminta ‘datanglah Pak Amien, Pak Amien sudah ketinggalan karena tokoh-tokoh teman Pak Amien sudah pada berdatangan’,” kata Amien ditemui di Lapangan Transmart, Jalan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, dikutip Kamis. 

Baca Juga: Pernah Tolak Ajakan Panji Gumilang ke Al Zaytun, Amien Rais: Waktu Itu Saya Punya Intuisi, Sepertinya Kurang Sreg

Namun, Amien tak menyetujui ajakan tersebut karena merasa ada perbedaan paham ajaran agama. “Waktu itu saya punya intuisi, seperti kurang sreg,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Ia menilai bahwa Al-Zaytun adalah buatan dari Orde Baru dan ada pihak yang memelihara serta mendanai khusus aktivitas di pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut. Meski begitu, Ia tak merinci identitas dari pihak yang dimaksud. 

Baca Juga: Amien Rais Serukan People Power, PA 212: Kami Hanya Ikut Komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab

“Jadi, kalau saya sederhana melihatnya, ini memang produksi dari Orde Baru. Jadi caranya melihat mudah sekali, Wattini Wazzaitun, Masjid At-Tin dan (pesantren) Zaytun. Saya kira sama sponsornya,” ungkapnya.

Tokoh Reformasi itu pun meminta agar polemik terkait dengan Ponpes Al-Zaytun segera dihentikan. Alangkah baiknya, aktivitas di pesantren segera diserahkan kepada ulama-ulama dari Nahdlatul Ulama, Persis, ataupun Muhammadiyah agar tak ada ajaran yang menyimpang. 

“Saya kira cepat saja. Kasus itu diselesaikan, ditutup. Kemudian, saya kira asetnya nggak usah diambil alih ya tapi dibuat pesantren yang menurut ulama-ulama, MUI, ulama-ulama NU yang pasti lebih tau agama daripada Panji Gumilang,” jelasnya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.