Menu


4 Kriteria Capres dari Partai Gelora Menurut Anis Matta. Apa Saja?

4 Kriteria Capres dari Partai Gelora Menurut Anis Matta. Apa Saja?

Kredit Foto: Partai Gelora

Konten Jatim, Depok -

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta menyebut kalau pihaknya siap untuk mengumumkan calon presiden (capres). Mengutip Suara.com pada Kamis (29/6/2023), disebutkan Partai Gelora punya setidaknya 4 kriteria bagi capres mereka nanti.

"Kita telah membuat empat kriteria cukup sederhana dalam menentukan seorang pemimpin." kata Ketua Partai Gelora, Anis Matta kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).

Empat kriteria tersebut mencakup dari sejumlah perspektif, yakni agama, kepentingan nasional, geopolitik dan ancaman disintegrasi bangsa.

Baca Juga: Butet Bacakan Puisi Sindiran Capres di Acara PDIP, Politisi Demokrat: Tak Ada Bedanya dengan Buzzer

"Dalam perspektif agama, kita selalu menemukan masyarakat yang selalu menggunakan alasan agama dalam menentukan calon presiden," ungkapnya.

Dalam penjabarannya terkait perspektif agama, Anis mengatakan, seorang pemimpin haruslah orang yang kuat dan amanah karena nantinya akan mengurus segala urusan orang.

"Kalau di Islam, dipanggil Khalifah Amirul Mukminin. Dia mengurus segala urusan umat, tidak hanya urusan politik, tetapi urusan seluruh rakyat. Sehingga butuh kejujuran, integrasi, tidak ragu-ragu dan amanah. Urusannya sangat kompleks, semua urusan negara diurus," tuturnya.

Baca Juga: Anis Matta Ungkap Alasan Partai Islam Sulit Menangi Pemilu 2024

Karakter pemimpin dalam perspektif agama, menurutnya harus memiliki sifat sabar, berkarakter mampu mengurus rakyat, dan memiliki kelapangan dada, serta memiliki pengetahuan untuk mengambil kebijakan yang tepat.

"Tetapi kalau kita bicara manusia sempurna yang dibutuhkan, tentu akan banyak perdebatan. Namun di dalam literatur, cukup hanya dua syarat saja yang bisa dipenuhi, tidak perlu keseluruhannya, yakni kuat dan amanah saja," ujarnya.

"Jadi kalau dalam sejarah Islam itu nggak pernah ada yang kriterianya sesempurna pada masa Khulafaur Rasyidin. Kriteria ini tidak akan utuh sekarang, tidak bisa kita menggunakan dalil-dalil agama untuk menegaskan calon yang akan didukung, tapi siapa yang tepat untuk situasi sekarang," sambungnya.

Kemudian dalam perspektif nasional, Anis mengatakan, pemimpin yang tepat diperlukan dalam situasi sekarang. Pemimpin sekarang, menurutnya harus bisa mempertimbangkan situasi perspektif geopolitik global saat ini.

Baca Juga: Nyaleg dari Partai Gelora, Fahri Hamzah Siap Tempur di NTB

"Jangan pilih pemimpin yang akan menjadikan negara kita ini, sebagai medan tempur negara lain. Ini penting saya tegaskan, karena kekuatan adidaya antara Amerika dan China ingin membawa konflik ke kawasan Asia Pasifik," ujarnya.

Menurut Anis, untuk mencari pemimpin di 2024 harus melihat dari sisi kepentingan nasional Indonesia. Selain itu, ia menilai saat ini ancaman terbesar dalam Pilpres 2024, yakni polarisasi politik yang mulai meningkat tajam.

Baca Juga: Partai Gelora Deklarasikan Anis Matta Jadi Capres, Dedi Suwendi: Dari Imajinasi Sudah Tampak

"Kita tidak ingin menakut-nakuti, tapi semua faktor yang membuat ancaman disintegrasi itu, apalagi kita memiliki populasi mencapai 200 juta dan dikenal sebagai negara kepulauan. Begitu tekanan ekonomi semakin berat, maka ancaman disintegrasi itu, akan semakin nyata," jelasnya.

"Polarisasi politik di tengah situasi geopolitik global saat ini, bisa membuat ancaman disintegrasi bangsa. Jadi kita perlu kekuatan tengah yang kuat yang bisa menjadi faktor pemersatu," tegasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.