Mungkin masih banyak di antara kita yang ragu apakah makan membatalkan wudhu atau tidak. Pada salah satu tausiahnya, Ustadz Adi Hidayat kemudian menjelaskannya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, terkait makan membatalkan wudhu atau tidak, dijelaskan pada HR Muslim nomor hadis 828.
Baca Juga: Bolehkah Membaca Alquran Tanpa Wudhu? Ini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja
"Seorang sahabat bertanya 'ya Rasulullah apakah makan kambing membatalkan wudhu? Kata Rasulullah tidak. Ketika dia bertanya 'ya Rasulullah apakah makan unta batalkan wudhu? kata Rasulullah ya, maka berwudhu setelah memakan unta," jelas Ustadz Adi Hidayat, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Kunang Kunang, Rabu (28/6/2023).
Jika melihat hadis tersebut, kata Ustadz Adi Hidayat, orang-orang akan menyimpulkan secara tekstual bahwa hanya unta yang kalau dimakan, akan membatalkan wudhu. Sedangkan selain unta diperkenankan. Padahal ada arti kontekstual dari hadis tersebut.
"Bukan melihat untanya, tapi jenis makanannya. Di Arab kalau diurutkan makanan-makanan dari daging paling standar, orang Arab makan kambing biasa, ada zaitun segala macam baunya cepat hilang," jelas Ustadz Adi Hidayat.
"Tapi unta berbeda, dari mulai pengaruhnya, baunya, macam-macam. Jadi kalau makan unta pada saat itu sementara harus menggunakan siwak (menghilangkan baunya)," tambahnya.
Jadi maksudnya, makanan-makanan yang sifatnya seperti unta yaitu meninggalkan bau yang menyengat dan berpengaruh pada kekhusyuan shalat, lebih baik setelahnya memakannya berwudhu kembali.
Baca Juga: Apakah Harus Ulang Wudhu jika Terciprat Najis? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah
"Misal jengkol dan saudara-saudaranya. Anda makan jengkol, obatnya pete, jangan dipaksakan. Anda saja tidak merasa sedap, apalagi menghadap Allah," pungkasnya.