Butet Kartaredjasa membacakan puisi penuh dengan sindiran pada acara PDI Perjuangan (PDIP) di peringatan puncak bulan Bung Karno. Pembacaan puisi tersebut masih begitu kontroversi hingga saat ini.
Politisi Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, kontroversi itu wajar mengingat banyak pihak-pihak yang mempertanyakan status Butet sebagai seniman maupun budayawan. Ia pun merawa bahwa peristiwa ini memberi hikmah terkuaknya jati diri yang sebenarnya seorang Butet.
Baca Juga: PDIP Sesalkan Puisi Butet yang Diduga Sindir Prabowo dan Anies, Djarot: Kurang Elok Lah
"Butet yang sebenarnya seperti yang bisa disaksikan bersama pada video yang telah beredar saat tampil di GBK, tak ada bedanya dengan buzzer," kata Kamhar, mengutip Republika, Rabu (28/6/2023).
Sebelumnya, Butet tampil membacakan puisi dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tapi, ternyata puisi yang disampaikan bernada sindiran tentang capres-capres.
Butet menyindir capres yang disebutnya hobi menculik dan capres yang diteropong KPK karena mencuri. Tapi, Butet menyampaikan pujian kepada jagoan Presiden Jokowi yang berambut putih dan disebut gigih bekerja.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO