Ekonom senior Rizal Ramli ikut berkomentar terkait puisi sindiran yang dibacakan oleh budayawan Butet Kartaredjasa di acara PDIP, belum lama ini.
Menurut RR, sapaan karibnya, Butet bukanlah seorang budayawan, melainkan hanya seniman pecicilan.
"Ini mah bukan Budayawan oii. Cuman tukang seniman pecicilan dan partisan yang memperluas konflik horizontal," kata Rizal Ramli dalam cuitannya di Twitter, Selasa, (27/6/2023).
Baca Juga: Butet Sindir Capres lewat Puisi, Politisi PDIP: Tidak Ada yang Mengarahkan
Diketahui, Butet menuai sorotan karena pantunnya yang menyinggung ihwal presiden yang hobi menculik. Sindiran ini disebut-sebut mengarah kepada Bacapres Gerindra Prabowo Subianto soal dugaan pelanggaran HAM pada kerusuhan 1998 silam.
Selain itu juga Butet menyindir soal penjegalan KPK yang mengarah kepada Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Berikut isi pantunnya:
"Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan. Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha kok, koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan".
Baca Juga: PDIP Sesalkan Puisi Butet yang Diduga Sindir Prabowo dan Anies, Djarot: Kurang Elok Lah
Sebelumnya, Butet juga menyebut dirinya banyak dibantu Presiden kelima Megawati Soekarnoputri selama ini.
"Sudah dua tahun tidak mati-mati bunga itu," ungkap Butet dalam kegiatan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO