Menu


Butet Sindir Capres lewat Puisi, Politisi PDIP: Tidak Ada yang Mengarahkan

Butet Sindir Capres lewat Puisi, Politisi PDIP: Tidak Ada yang Mengarahkan

Kredit Foto: Instagram/Butet Kartaredjasa

Konten Jatim, Jakarta -

Pada acara puncak peringatan Bulan Bung Karno yang digelar oleh PDI Perjuangan, budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi. Butet menyindir ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan' dan capres hobi menculik.

Ketua DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Soedjono menanggapi puisi yang disampaikan oleh Butet tersebut. Ia menyanggah anggapan bahwa PDI Perjuangan dapat mengatur apa yang ditampilkan, salah satunya penampilan Butet. 

Baca Juga: PDIP Sesalkan Puisi Butet yang Diduga Sindir Prabowo dan Anies, Djarot: Kurang Elok Lah

Nusyirwan menyampaikan, pada acara tersebut, banyak kesenian yang ditampilkan dari tarian, nyanyian dan salah satunya adalah pembacaan puisi oleh Butet. 

"Semua kegiatan-kegiatan kesenian nasional, termasuk di antaranya tentu kesiapan satgas. Di sini, karya-karya seni termasuk di antaranya tarian kemudian tarian kolosal yang diinisiasi Mas Guruh, salah satunya Mas Butet menyampaikan puisi," kata Nusyirwan, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/6/2023).   

Nusyirwan melanjutkan, karena semua yang tampil adalah murni karya seni yang mana tidak mungkin bisa diarahkan. Terkait maksud puisi Butet, itu hanya anggapan orang-orang saja apalagi Butet sendiri tidak menyebut nama.  

"Jadi ini semua adalah karya seni ya dan tentu tidak mungkin kita mengarahkan katakanlah apa yang akan disampaikan hingga sekarang masing-masing menilai atas karya seni tersebut. Puisi yang disampaikan Mas Butet, tidak ada menyebut nama dan masing-masing kita menilai sendiri apa yang disuguhkan," ujar Nusyirwan. 

"Tidak ada sifat-sifat yang mengarahkan, kita bisa lihat rangkaian acara tersebut. Mudah-mudahan tidak hanya melihat satu dua hal tapi keseluruhan, ini adalah karya seni yang sudah ditampilkan para seniman," tambahnya. 

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman santai menanggapi anggapan bahwa puisi Butet Kartaredjasa menyindir Prabowo Subianto. 

Habiburokhman tidak terlalu menanggapi secara panas namun justru menghormati kebebasan ekspresi yang dilakukan Butet lewat seni. Ia bahkan menilai, kata-kata 'menculik' yang diungkapkan Butet tidak jelas objek dan subjeknya.

"Butet itu banyak penggemarnya ya, kita sebagai penggemar beliau, satu kebebasan ekspresi yang sangat hormati. Itu kan tidak jelas juga objek dan subjeknya, apa yang beliau sampaikan apalagi konteks enggak jelas. Seperti ini kita anggap ya hiburan," pungkas Habiburokhman.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan