Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi puisi budayawan Butet Kartaredjasa yang dinilai menyindir calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Habiburokhman menilai bahwa kata-kata 'menculik' yang diungkapkan Butet tidak jelas objek dan subjeknya. Oleh sebab itu, pihaknya tidak terlalu menanggapi secara panas namun justru menghormati kebebasan ekspresi yang dilakukan Butet lewat seni.
Baca Juga: Puisi Butet Sebut Capres Hobi Menculik, Gerindra: Kita Anggap Hiburan
Soal penculikan aktivis 98, Prabowo kerap dikaitkan dan diangkat kasusnya khususnya ketika Prabowo mengikuti Pilpres. Meski demikian, Habiburokhman menegaskan bahwa masalah penculikan yang menyangkut nama Prabowo tidak benar.
"Kalau soal penculikan crystal clear dalam konteks hukum dan politik. Dalam konteks hukum kan ada empat hal, pertama tidak ada satu alat bukti pun di persidangan Tim Mawar yang mengarah ke Pak Prabowo," kata Habiburokhman, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/6/2023).
Kemudian selanjutnya, kata Habiburokhman, keputusan dewan perwira itu bukan produk lembaga peradilan dan kuasi peradilan yang sifatnya rekomendasi berdasarkan pendapat. Selanjutnya, soal Keppres Presiden Habibie.
"Keppres Presiden Habibie menyatakan Pak Prabowo dihentikan secara hormat dan diucapkan terima kasih atas jasanya," tambahnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024